Salah satu program pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan semenjak tahun 2015 adalah program diseminasi Produk Teknologi dan Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) bagi masyarakat. Program ini lahir dilatarbelakangi oleh belum maksimalnya hilirisasi hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan perguruan tinggi yang termanfaatkan oleh masyarakat.
Kegiatan launching dan product expose hasil diseminasi penerapan teknologi tepat guna UNNES diadakan di Kantor PW NU Jawa Tengah dibuka oleh Menristekdikti, Prof H Mohamad Nasir PhD Ak bersamaan dengan kegiatan Coaching Clinic bagi 300 santri dengan tajuk santripreneur. Program ini lahir dilatarbelakangi oleh belum maksimalnya hilirisasi hasil penelitian dan pengembangan di perguruan tinggi yang dimanfaatkan manfaatkan oleh masyarakat.
Diseminasi Produk Teknologi ke Masyarakat (DPTM) merupakan skema pengabdian kepada masyarakat yang dikelola dan dikembangkan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemeristekdikti dengan mempertimbangkan masih adanya sektor pembangunan yang kurang berkembang dan belum mampu bersaing kerena lemahnya penerapan, penguasaan serta pemanfaatan produk teknologi.
Menurut koordinator kegiatan Eka Yuli Astuti MA, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UNNES merupakan salah satu perguruan tinggi yang aktif dalam merespon program bersaing diseminasi produk teknologi ke masyarakat. Kerja keras dan komitmen para pengabdi UNNES dalam melaksanakan program tersebut mendapat sambutan dari masyarakat Jawa Tengah dalam bentuk kemitraan pengembangan dan pemanfaaatan teknologi tepat guna. Kepala LP2M UNNES, Dr Suwito Eko Pramono M Pd, UNNES pada tahun 2018 menyetujui sepuluh kelompok masyarakat yang tergabung dalam UMKM atau Kelompok Usaha Bersama bermitra dengan LP2M UNNES.
Pada kegiatan tersebut produk LP2M yang diseminasikan antara lain teknologi alat bakso otomatis hybrid (Kab. Semarang), aplikasi alat pembuatan telur asin Instant Under Pressure Salted Egg/ UPSE (Kab. Magelang), bio briket sampah organik (Kab. Magelang), pasca panen bawang merah (Kab. Demak), pakan ternak ruminansia complete feed green syntesys (Kab. Boyolali), teknologi konverter kit mesin BBG gas LPG kapal nelayan (Kota Semarang), alat pembuatan bandeng duri lunak (bandeng presto) LTHPC/ Low Temperature High Pressure Cooker ( Kab. Kendal), teknologi budi daya dan pascapanen cabai (Kab. Tuban).
Rektor UNNES, Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyatakan, ada dua manfaat sekaligus yang dapat dicapai dari kegiatan ini, yaitu pendayagunaan produk teknologi hasil litbang UNNES dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam sektor ekonomi.
Dr Muhammad Dimyati selaku Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti menyampaikan, hasil – hasil penelitian yang selama ini dipandang sebagai menara gading yang tidak terjangkau oleh masyarakat harus dapat seoptimal mungkin bermanfaat bagi masyarakat di berbagai bidang melalui teknologi terapan sehingga berdampak meberikan manfaat, nilai tambah dan daya guna bagi masyarakat.
“Terkait peluang di era ekonomi digital saat ini, dapat dilihat betapa besarnya potensi yang bisa dikembangkan di lingkungan pondok pesantren. Unnes dan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, DRPM, Kemenristekdikti terus mendorong santri dapat terus menumbuhkan wirausaha industri baru serta pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di kalangan santri. Dalam kesempatan ini Menristek, terus memberikan motivasi agar tercipta produk – produk baru yang dapat meningkatkan pendapatan para santri kelak setelah lulus dari pondok pesantren hingga menjadi santri yang mandiri.” kata Muhammad Dimyati.
Menristekdikti menyampaikan pesan agar perguruan tinggi sebagai penghasil teknologi dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. “Tidak ada guna dan manfaatnya penelitian yang hebat tetapi tidak dapat dimanfaatkan masyarakat.” Pungkas Mohamad Nasir.