Seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) menjadi salah satu peserta yang lolos dari ratusan mahasiswa dalam seleksi program Saudara Satu Negara di Malaysia. Adalah Adi Wahyu Arzanto, anak dari seorang loper koran bernama Bapak Arjo dan Ibu Zaenab. Sebelumnya mahasiswa jurusan Kimia tersebut harus mengikuti beberapa tahap penyisihan. Pertama seleksi pemberkasan CV dan Motivation Letter, dilanjutkan wawancara melalui telepon untuk 25 peserta terbaik. Terakhir terpilihlah Adi Wahyu Arzanto (UNNES), Muhammad Gibral (UGM), Ahmad Abdullah Zawawi (UNESA), Marita Wulandari (ITB), dan Farhah (UIN Ar-Raniry) sebagai lima peserta yang diberangkatkan secara gratis ke Sabah, Malaysia.
Adi dipilih sebagai koordinator bersama keempat rekannya dalam menjalankan beberapa kegiatan dalam program Saudara Satu Negara diantaranya; 1).Youth Inspiration, yaitu memberikan motivasi kepada anak-anak TKI di Sabah dan menuliskan mimpi-mimpinya dalam sebuah kertas. 2).Indonesian Camp, mengenalkan sejarah Indonesia dan bermacam-macam budaya dari berbagai tempat. 3).Pembuatan pohon inspirasi merupakan keberlanjutan dari mimpi-mimpi para anak TKI yang ditempelkan pada dinding sekolah. 4).Kegiatan penyuluhan untuk memberikan kesadaran kepada orangtua dan anak TKI terkait pentingnya pendidikan dan gerakan cinta menabung.
Dengan adanya program ini, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) tersebut berharap anak-anak TKI di daerah Sabah dapat meraih mimpi-mimpi mereka dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi supaya berguan bagi orang tua, agama, dan bangsa Indonesia.
Program Saudara Satu Negara merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan selama tiga hari (25-27/10) di Sabah Malaysia, tepatnya di sebuah sekolah bernama Community Learning Center (CLC) Lumadang dan para pekerja kelapa sawit di daerah tersebut. Program ini bertujuan untuk membimbing dan menginspirasi tunas bangsa di negeri tetangga, memberikan kesadaran untuk Cinta Tanah Air dan Pancasila, serta memberikan penyuluhan terkait pendidikan dan cinta menabung agar mereka semangat kembali ke tanah air.