Suasana berbeda terasa dalam Rapat kerja Universitas (RKU), Kamis (18/7) tadi pagi di Gedung H Kampus Unnes Sekaran. Pimpinan dan seluruh peserta rapat menggunakan bahasa Jawa untuk menyampaikan gagasan dan pemikirannya. Tak pelak suasana jadi gayeng karena tak seluruh peserta rapat menguasai perbincangan bahasa Jawa dengan tata bahasa yang baik.
Beberapa peserta bahkan meminta izin untuk menggunakan bahasa Jawa di pembuka dan penutup saja. “Amargi kula ewed ngginaaken basa Jawi bilih klentu, kula sambung kalih basa Indonesia mawon,” kata Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum Dr Wahyono MM. “Mangke penutupipun kula ngagem basa Jawa malih,” lanjutnya.
Direktur Program Pascasarjana (PPs) Unnes Prof Dr Samsudi MPd juga menggunakan “senjata” yang sama untuk mengungkapkan gagasannya. “Amargi kula rumiyin boten lulus pelajaran basa Jawi, kula ngginaaken basa Indonesia mawon, nggih,” katanya disambut tawa hadirin.
Suasana semakin gayeng karena tiap peserta rapat memiliki gaya tutur yang berbeda sesuai latar belakangnya. Mereka berasal dari daerah berbeda. Selain dari Semarang dan Solo, peserta rapat juga banyak yang dari Tegal, Banyumas, dan Pantura Timur seperti Kudus, pati, dan Rembang. Dialek masing-masing pun mewarnai rapat itu.
Bahkan, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) memilih menggunakan bahasa ngoko karena menganggap pilihan bahasa itu lebih tepat untuknya. “Sing penting basa Jawa. Kan ora ana aturane kon nganggo krama inggil, aku takngoko wae,” katanya disambut tawa hadirin.
RKU digelar untuk mengevaluasi kinerja dan pencapaian masing-masing unit kerja. Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman berharap melalui rapat kerja rutin ini akselerasi prestasi dan layanan prima Unnes dapat diwujudkan. Selain Rektor dan seluruh pembantu rektor, hadir pula dekan, direktur PPS, ketua lembaga, kepala biro, hingga kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT).
Penggunaan bahasa Jawa setiap hari Kamis telah berjalan sejak lama sebagai bagian dari upaya Universitas Konservasi menjaga dan memopulerkan kembali bahasa Jawa di lingkungan akademik.
wah keren, ikut senyum-senyum saat membaca beritanya.. hehehe.. salam konservasi!
matur nuwun
Matur nuwun sanget dene para punggawa Unnes tasih kersa ngagem basa Jawi. Kula saestu mongkog, kanthi mekaten gesangipun basa Jawi saya omber. Ingkang langkung wigati, para punggawa Unnes saged dados patuladhan tumprap kawula mudha mliginipun nem-neman ingkang sok lingsem menawi ngginakaken basa Jawi. Nuwun.