Universitas Negeri Semarang (Unnes) melakukan berbagai upaya untuk menyiapkan diri menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH). Salah satu kegiatan yang ditempuh adalah menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi lain, antara lain dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jumat (19/2).
Dalam kunjungan ke ITS, Rektor Unnes beserta delegasi lain menandatangani nota kesepahaman dengan Rektor ITS. Nota kesepahaman tersebut berfungsi untuk memayungi penguatan kerja sama dalam rangka pengembangan kompetensi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan penyediaan tenaga ahli dalam akselerasi inovasi bagi penguatan kelembagaan bereputasi internasional.
Penguatan kelembagaan menjadi penting karena saat ini Unnes sedang berupaya menjadi perguruan tinggi negeri otonomo berstatus Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH).
Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana, MScEs PhD, menyampaikan bahwa ITS sudah PTN Badan Hukum namun masih dalam masa transisi.
Hampir 50 persen dosen di ITS memiliki kualifikasi doktor. ITS pada level ini selalu berusaha mengangkat nama Indonesia dalam bidang output riset dan invoasi. Di sisi lain, ITS harus memiliki kelebihan untuk berkontribusi terhadap masyarakat sekitar. Saat ini ITS dalam proses mengembangkan Technopark yang berfokus pada 5 bidang: (1) energi, (2) maritim, (3) permukiman. (4) ICT dan (5) metalurgi.
Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan kepada tuan rumah bahwa Unnes terus mendorong peningkatan atmosfir akademik, inovasi, dan penelitian.
Di sisi lain, Unnes juga memperkukuh keberpihakan pada masyarakat kurang mampu. Selain menggunakan skema beasiswa Bidikmisi, keberpihakan kepada masyarakat kurang mampu diwujudukan Unnes dengan menghimpun dana dari para dosen untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu yang tidak terpayungi beasiswa bidikmisi.