Gedung B6 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (FBS Unnes) tak pernah sepi dari pentas seni. Tidak terkecuali tanggal 19-25 Juni 2013, sebanyak 109 mahasiswa Program Studi Seni Musik unjuk kebolehan. Mereka mementaskan karya sendiri dalam mata kuliah Pergelaran.
“Ini adalah ajang pembuktian mahasiswa Prodi Seni Musik dalam berkarya,” kata Chandra Ghazi Har, mahasiswa Prodi Seni Musik yang juga Panitia Pergelaran Musik 2013, kepada unnes.ac.id, Jumat (21/6).
Menurutnya, sebelum mementaskan karya, mahasiswa telah melalui proses pembimbingan oleh dosen. “Mahasiswa memamaparkan konsep dalam wujud musik, dosen memberikan masukan sehingga karya menjadi lebih sempurna,” katanya. Setiap hari, tidak kurang dari 16 penyaji menampilkan karya, mulai pukul 19.00 WIB.
Adapun genre yang dilirik mahasiswa dalam berkarya adalah pop, rock, klasik, kontemporer, dan alternatif. Genre pop adalah aliran terbanyak pada pergelaran ini. Sedangkan mahasiswa yang memasukkan unsur tradisi dalam musik merupakan sajian terbanyak kedua.
“Tahun ini ada dua penyaji yang membuat karya musik murni dengan alat musik gamelan. Selain itu banyak juga memasukkan unsur tradisi dalam musik modern yang mereka buat,” kata Chandra.
Di samping mata kuliah Pergelaran, penyelenggaraan acara dibantu oleh mahasiswa yang menempuh mata kuliah Manajemen Produksi. “Kami yang menempuh mata kuliah Manajemen Produksi mendampingi para senior yang mempergelarkan karya. Seluruh biaya murni dari iuran mahasiswa karena ini merupakan tugas akhir,” ungkap Chandra.
Meskipun seluruh mata kuliah yang telah diikuti mendukung kemampuan mahasiswa dalam pergelaran, Chandra mengakui jika kemampuan itu harus diperdalam di luar mata kuliah. “Kemampuan teknis yang didapat di kampus akan matang jika ditambah dengan berbagai pengalaman yang didapat di luar kampus,” katanya.
Ditemui secara terpisah, dosen di jurusan yang sama, Usman Wafa MPd berharap supaya berbagai karya baru memberikan manfaat kepada khalayak. “Semoga karya-karya baru tidak hanya berhenti pada mata kuliah semata, tetapi juga dapat dinikmati oleh masyarakat yang lebih luas,” kata Usman.