Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Fathur Rokhman MHum bakal menggelar open house di Rumah Dinas Rektor, Jalan Kelud Raya Semarang, 8-9 Agustus 2013.
Acara terbuka bagi mahasiswa, dosen, karyawan dan tenaga kependidikan, hingga alumni Unnes.
Prof Fathur mengungkapkan, tradisi halalbihalal harus senantiasa dijaga sebagai upaya menjalin tali persaudaraan. “Melalui upaya ini, besar harapan saya untuk senantiasa menjaga tradisi itu,” katanya, kepada unnes.ac.id, Selasa (6/8).
Makna memaafkan, lanjut Prof Fathur, lekat dengan konservasi nilai yang menjadi bagian tak terpisahkan dari universitas konservasi. “Unnes senantiasa ada karena orang-orang yang konsisten menjaga keluhuran rumah ilmu,” ujar pria kelahiran Banyumas, 12 Desember 1966 itu.
Maka dari itu, menurutnya, segenap lini di dalamnya harus senantiasa guyub. Kerukunan menjadi modal utama agar dapat memaknai perbedaan sebagai sebuah rahmat. “Salah satunya melalui halalbihalal dan mengakrabkan diri,” kata profesor bidang sosiolinguistik itu.
Pada hari raya itu, Rektor dan segenap pimpinan Unnes juga dijadwalkan sowan ke Gubernur Jawa Tengah H Bibit Waluyo di Wisma Perdamaian, Jalan Imam Bonjol Semarang.
Dengan modal guyub, bukan tidak mungkin nantinya akan muncul hal-hal besar yang akan terlontar. “Secara tidak langsung, keluarga besar ini akan selalu berusaha untuk mewujudkan keharmonisan dan tulung-tinulung,” ungkapnya.
Lebih baik lagi, berbagai konsep itu dapat dimatangkan oleh banyak pihak yang juga punya tujuan sama. Kekuatan besar selalu diikuti dengan tanggung jawab yang besar.
“Kembali fitri harus pula dimaknai bahwa para akademisi harus menjalankan perannya sebagai bagian dari masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar penulis buku Sosiolinguistik: Suatu Pendekatan Pembelajaran Bahasa Pada Masyarakat Multikultural (2013) itu.