Sebanyak 604 orang mengikuti tes secara daring (online) untuk mengikuti program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) melalui Universitas Negeri Semarang (Unnes). Mereka adalah bagian dari 1.325 sarjana yang telah mendaftarkan diri.
Kepala Pusat Pengembangan Profesi Guru Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3) Unnes Drs Ngabiyanto MSi mengatakan, pendaftar angkatan ke-4 ini sejumlah 1.325 orang. Dari jumlah tersebut, yang verifikasi berjumlah 890 orang.
“Namun, setelah diseleksi administrasi meliputi program studi yang dibutuhkan, tahun kelulusan yang boleh mendaftar, usia, dan akreditasi program studi yang memenuhi syarat 604 orang,” katanya.
Ke-604 inilah yang mengikuti tes secara daring selama tiga hari (Selasa-Kamis, 1-3/7) di 6 ruang di laboratorium komputer BPTIK (2 ruang), Ilmu komputer (1), Fisika (1), dan Matematika (2).
Hasil tes online ini, kata Ngabiyanto akan diumumkan tanggal 5 Juli yang dinyatakan lolos harus mengikuti tes wawancara dan pskotes. Dari 604 orang itu nantinya akan diambil kurang lebih 200 orang, kemudian mengikuti prakondisi selama 12 hari.
Peserta yang lolos prakondisi akan dikirim ke empat daerah sasaran selama 1 tahun yakni ke Aceh Besar, Kabupaten Landak (Kalimantan Barat), Manggarai, Ende (NTT), Paniae, dan Yahokimo (Papua).
Setelah selesai mengabdi di daerah 3T, mereka kembali ke lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang ditunjuk oleh Dikti untuk mengikuti pendidikan profesi guru (PPG) selama 1 tahun dan berasrama.
Ngabiyanto menambahkan, semua peserta SM3T Unnes ini tidak seluruhnya lulusan Unnes. Ada lulusan dari Universitas PGRI Semarang, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, dan Perguruan Tinggi lain di Jawa Tengah.
Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) adalah pemerataan pendidikan dalam hal pengajar. Ketulusan dan keikhlasan saudara mendaftar semoga menjadi amal ibadah saudara. Salam konservasi.
selamat berjuang, semoga tercapai