Tak kurang dari enam puluhan orang pakar geografi se-Indonesia Sabtu (1/9) berkumpul di Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Semarang (UNNES) mebahas materi dan media pembelajaran geografi di perguruan tinggi.
Kegiatan ini terselenggara kerjasama antara Ikatan Geograf Indonesia (IGI) dan Jurusan Geografi FIS UNNES.
Dekan FIS Drs Moh Solehatul Mustofa MA saat membuka kegiatan menyampaikan selamat datang di Universitas Konservasi dan selamat berdiskusi semoga hasil diskusi ini membawa kemaslahatan bagi pengembangan ilmu geografi serta bermanfaat untuk bangsa dan Negara.
Selain itu, adanya sinergi kerjasama antara IGI dan UNNES dalam mewujudkan Museum of Social Conservation yang saat ini dikembangkan FIS Unnes.
Prof Junun (UGM) selaku narasumber menyampaikan perlu adanya standarisasi research dalam rangka penguatan konten geografi berbasis outdoor study dan laboratorium.
Dr Projo Danoedoro (UGM) menyampaikan tentang peluang kerja geografi, paradigma SKKNI, dan research study. Pakar remote sending ini juga menegaskan bahwasanya tidak semua bidang geografi dapat di SKKNI kan karena tidak semua pendekatan geografi terukur.
Kemidian, Prof Enok Maryani (UPI) menjelaskan tentang kurikulum geografi, bahwa konten materi yang baik harus dapat dijelaskan dengan cara yang baik dan benar, sehingga output pendidik dapat mendidik siswa dengan benar.
Sedangkan Prof Dewi LS (UNNES) menjelaskan tentang metode dan media dalam pembelajaran geografi di pendidikan tinggi.
Ketua umum IGI Prof Dr Hartono mengingatkan agar semua geograf di Indonesia dapat menunjukan keunikan dan kekhasan masing-masing perguruan tinggi sehingga kedepan dapat berkolaborasi dengan baik antar wilayah.
Dalam kegiatan Lokakarya ini, target yang diharapkan yakni pertama, merumuskan learning outcomes bidang ilmu geografi, kedua mengkaji ulang mata kuliah wajib ilmu geografi di perguruan tinggi, ketiga merumuskan metode dan teknik pembelajaran yang mutakhir berbasis teknologi, keempat membentuk konsorsium pembelajaran geografi di perguruan tinggi yang fokus terhadap standarisasi bahan ajar perkuliahan serta metode pembelajaran.
Peserta dari perguruan tinggi yang hadir diantaranya dari Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Makasar, Unisma Bekasi, UNS, UMS, UNY, UPI, Unlam, Undhiksa, Unesa, Unsil, UMP, dan tuan rumah UNNES.