Sebanyak 242 peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) angkatan III resmi diterima menjadi mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Kegiatan dibuka Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I) Prof Dr Rustono MHum, Rabu (4/3) di Fakultas Hukum kampus Sekaran Gunungpati.
Setelah penerimaan, Kemudian dilanjutkan dengan Program Pengenalan Akademik (PPA) selama tiga hari mulai Rabu sampai Jumat (4-6 Maret).
Prof Dr Rustono mengatakan, PPG SM3T merupakan proram dari pemerintah pusat yakni melakukan pengabdian mengajar di daerah SM3T selama satu tahun. Untuk Unnes sendiri diantaranya mengabdi di Aceh, Papua, Ende, dan Kalimantan. Setelah mengabdi wajib mengikuti PPG selama satu tahun, jika lulus nanti saudara memperoleh gelar “Gr”.
“Saya sangat berapresiasi karena saudara telah selesai mengabdi. Untuk itu, ikutilah kegiatan PPA ini dan perkuliahan supaya menjadi guru profesional,” kata Prof Rustono.
Menurut Prof Rustono, di dunia ini hanya ada dua profesi yakni profesi guru dan profesi lain-lain. Profesi guru itu sangat mulia dan calon penghuni surga apalagi yang mengabdi di daerah SM3T dibandingkan dengan guru yang mengajar di perkotaan.
Sebelumnya, Kepala Pusat Pengembangan Profesi Guru Drs Ngabiyanto MSi melaporkan kuota PPG SM3T Unnes 2015 berjumlah 257 orang tersebar di 11 program studi yakni PGSD, Bimbingan Konseling, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Goegrafi, PPKN, Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika, dan Pendidikan Ekonomi.
Sampai dengan saat ini, 242 peserta telah melakukan registrasi. Mereka berasal dari Unnes 203 orang, Universitas Yogyakarta (UNY) 4 orang, Universitas Riau (Unri) 6 orang, Universitas Negeri Medan (Unimed) 6 orang, Universitas Nusa Cendana (Uncend) 5 orang, Universitas Negri Malang (UM) 13 orang, dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 5 orang.