Sebanyak 200 guru bahasa Inggris mendapatkan workshop gratis aplikasi Kurikulum Bahasa Inggris 2013, Sabtu (23/11), di Dekanat Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang kampus Sekaran. Peserta adalah guru bahasa Inggris semua tingkatan sekolah dari wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Kepada unnes.ac.id (26/11), Ketua Pelaksana Issy Yuliasri mengatakan, program pengabdian kepada masyarakat ini, menggandeng RELO (Regional English Language Office), Kedutaan Besar AS, untuk bekerjasama. Workshop didahului dengan presentasi tentang apa, bagaimana, dan mengapa Kurikulum 2013.
Bersama timnya, Pasca Kalisa dan Alief Nur Farida, ia memberikan pemahaman tentang misi kurikulum ini yang menitikberatkan aspek sikap, disamping pengetahuan dan keterampilan, serta perlunya melaksanakan pembelajaran yang interaktif, berorientasi pada siswa (learner-centered), dan menggunakan pendekatan saintifik, dengan asesmen yang autentik.
Dua orang English Language Fellows (ELF) dari RELO, yaitu Erica Jewel Balazs dan Adam Brock, selanjutnya memberikan workshop secara langsung (learning by doing) tentang penggunaan berbagai strategi pembelajaran yang learner-centered.
Issy juga mengemukakan, acara dilanjutkan dengan diskusi panel lima orang penyaji, selain mendapatkan ilmu, pengalaman, dan keterampilan, tiap peserta juga mendapatkan sertifikat kesertaan, dan juga mendapatkan 3 buah buku bahasa Inggris (English for Presentation, English for Meetings, dan English Grammar) dan satu buah CD permainan Bahasa Inggris Trace Effects. “Semuanya gratis diberikan sebagai complementary gifts dari RELO,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mensosialisasikan kehadiran kurikulum baru, serta membantu guru dalam pelaksanaan kurikulum ini ke depan, sehingga dapat meminimalisir resistensi serta memudahkan guru dalam menjalankan tugasnya. “Selain itu, sebagai realisasi dari ‘corporate responsibility’ Unnes sebagai Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) terhadap guru-guru,” tambahnya.
thanks to RELO, bu Issy and team!..it was trully a great workshop ever attended..# also thanks for posting my pic here..:D
It was a great moment for me to socialize and meet with great teachers… As a teacher in a small town I need to join such program to develop my own skill in teaching…. Hope someday there is another chance for me.. Thanks Bu Issy…. So happy to attend it.
Thanks to RELO & my beloved sister Issy for the great opportunity to attend the workshop. So manythings I got. Hopefully, I hve other chance on the next events. Okay.
Umumnya orang asing/turis/businessman/investor di Indonesia kesulitan menemukan orang Indonesia yang dapat berbahasa Inggris sebagai bahasa Global, malah dikatakan berbahasa Inggris tidak nasionalis. Begitu masuk google, youtube, facebook dan twitter di HP langsung berhadapan dengan masyarakat global. Tanpa bahasa Inggris Indonesia tidak bisa menyerang keluar kedalam komunitas global dan terus diserang habis habisan dari luar.
English language now is only used for daily conversation in Indonesia, To day we need English for Profesioneslism and entreprenuership, to train all students to communicate with global society. I am an education Consultant, we have used Highspeed learning teaching system, in 2 hours can make student talk and teach English, very fast, very easy and very cheap.