Selangor, Malaysia (4/8/2018) Dua dosen Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof Dr Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti dan Sri Utami SS MA MPd melakukan kunjungan ke Universiti Putra Malaysia (UPM) sebagai Visiting Professor dalam rangka mengkaji instrumen penelitian kolaborasi antara UNNES dan UPM 2018.
Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif ini fokus dalam pengembangan kelembagaan penyuluh pertanian di Indonesia dan Malaysia.
Tujuan penelitian ini adalah melihat bagaimana perencanaan, implementasi, dan evaluasi proses penyuluhan pertanian yang ada di Indonesia dan Malaysia.
Diharapkan, luaran dari penelitian ini adalah selain temuan yang bisa dipublikasikan di jurnal berindex internasional, juga dapat menemukan model yang tepat dalam pengembangan penyuluhan pertanian yang bisa diterapkan di negara-negara yang membutuhkan.
Untuk itu Prof Dr Rahim Md Sail- Emeritus Professor dari UPM Malaysia mengawali diskusi dengan mengkaji kembali asas penelitian yang harus dilakukan bersama antara UNNES dan UPM.
Asas tersebut bahwa penelitian ini akan berfokus pada Planning, Implementation, dan Evaluation penyuluhan pertanian di Indonesia dan Malaysia. Asas tersebut kemudian digunakan sebagai dasar pembuatan instrumen baik digunakan untuk pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Selanjutnya, bersama dengan Prof Madya Dr Hanina H Hamsan, Ketua Kewarganegaraan dan Kepemimpinan Belia, Institut Pengajian Sains Sosial, putra Infoport UPM- serta tim UNNES bersama-sama mengkaji instrumen penelitian yang akan digunakan saat wawancara dengan responden penelitian.
Pertemuan ketiga dengan UPM kali ini diharapkan dapat menghasilkan instrumen penelitian bersama yang matang dikarenakan perbedaan bahasa dan budaya antara Indonesia dan Malaysia.
“Persamaan persepsi isi instrument antara kedua belah pihak ini akan sangat membantu peneliti saat terjun kelapangan karena akan lebih menjiwai maksud setiap pertanyaan yang akan ditanyakan” ungkap Prof Rahim.
Pertemuan yang bertempat di kantor Institut Pengajian Sains Sosial (IPSAS) tersebut, selain berdiskusi terkait penelitian, juga membahas kemungkinan kerjasama dalam penerbitan buku terkait pengembangan penyuluhan pertanian.
Buku yang sedang diolah oleh Tim UPM, kemudian akan dialihbahasakan ke Bahasa Indonesia oleh tim UNNES. Sehingga, buku tersebut akan menambah referensi bagi peneliti penyuluhan pertanian baik di Indonesia maupun Malaysia.