Sejumlah 15 sekolah mitra USAID PRIORITAS di Semarang melakukan perjanjian kerjasama dengan UIN Walisongo dan Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Kerjasama ini ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian kerjasama tersebut dalam rangkaian acara pertemuan mitra program USAID PRIORITAS di tingkat Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) Jawa Tengah di Hotel Novotel Semarang, Senin (6/2).
Koordinator USAID PRIORITAS Jawa Tengah Dr Nurkolis MM di sela-sela acara menyampaikan, Sekolah mitra dan LPTK merasa telah menerima manfaat dari kerjasama yang dilakukan dengan USAID PRIORITAS. Mereka sepakat untuk terus melanjutkan praktik yang baik yang telah diinisiasi oleh USAID PRIORITAS melalui kesepakatan tersebut. Bahkan kami juga memfasilitasi dan mendorong sekolah kecil di desa untuk berani bekerjasama dengan madrasah asal memiliki komitmen.
Nurkolis mengatakan bahwa sekolah-sekolah binaan PRIORITAS dan LPTK telah menjadi contoh dalam penerapan praktik yang baik dan memenangkan banyak kejuaraan. Mulai dari siswa sampai guru-gurunya.
Contohnya MI Akhlaqiyah dan MI Darul Ulum beberapa waktu yang lalu telah memenangkan kejuaraan dalam lomba perpustakaan di Semarang. Selain itu, di MIN Sumurrejo siswa-siswanya dalam satu semester mampu membaca ratusan buku.
“Banyak praktik yang baik yang telah kami latihkan mulai dari pembelajaran aktif, menajamen berbasis sekolah, dan budaya baca atau literasi. Tiga hal tersebut menjadi kunci keberhasilan sekolah.
Selain itu, selama 5 tahun sekolah juga langsung didampingi oleh fasilitator dari UIN Walisongo dan UNNES yang telah dilatih oleh USAID PRIORITAS. Sehingga mereka selalu ada yang mendampingi baik secara individu maupun secara kolaboratif dengan sekolah lain,” lanjut Doktor bidang manajemen tersebut.
Teaching and Learning USAID PRIORITAS, Lynne Hill mengatakan bahwa kerjasama LPTK dengan sekolah sudah dilakukan secara komprehensif. Bahkan LPTK melalui kerjasama dengan USAID PRIORITAS telah membuat desain yang terperinci tentang praktik-praktik terbaik.
Lynne mencontohkan salah satu kerjasama yang telah dibuat yakni dalam pembuatan penelitian tindakan kelas kolaborasi dosen dan guru. Dalam kolaborasi dilakukan bagaimana sebuah kerjasama dimulai dari menemukan masalah, merumuskan masalah, sampai melakukan ujicoba dan menemukan solusi. Hal tersebut sudah dicontohkan secara gamblang melalui kolaborasi tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi yang dilakukan oleh fasilitator dan pimpinan universitas karena telah membantu melakukan pendampingan secara konsisten. Setelah program selesai, mereka juga bersemangat untuk melanjutkan program secara mandiri dengan sekolah. LPTK mitra dan 5 mitra konsorsia juga telah menjalin komitmen untuk membentuk komunitas bersama dalam menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang telah di mulai oleh USAID PRIORITAS,” terang Lynne.