Pementasan lakon drama tak sekadar memberi mahasisiwa pengalaman teknis pementasan drama, tetapi bermain drama juga memberikan pengalaman estetis bagi para pelakunya, sehingga semua yang terlibat menemukan kenikmatan bermain. Hal ini yang menjadi tujuan kegiatan parade parade seni peran 2015. Lima naskah lakon drama berhasil dipentaskan oleh 150 mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (BSI) FBS Unnes secara berturut-turut sejak Jumat (11/12) hingga Minggu (13/12) di Gedung B6 FBS Unnes Kampus Sekaran.
Mulyono MHum selaku salah satu pendamping menyampaikan, pada tahun ini mahasiswa Jurusan BSI menggarap 5 naskah drama. “Sebagai pembuka, dipentaskan drama dengan lakon Presiden Kita Tercinta Karya Arifin C Noor. Lakon ini berkisah tentang perebutan kekuasaan dan pengkianatan. Sedang di hari kedua dipentaskan tiga lakon drama. Lakon Mega-mega berkisah tentang kehidupan, impian, dan lika-liku masyarakat kelas bawah, lakon Jeng Menul berkisah tentang kehidupan di sebuah pasar, persaiangan usaha antar pedagang, dan tuduhan ibu-ibu pada jeng menul, sedang lakon Matahari di Sebuah Jalan Kecil berkisah tentang seorang pemuda yang dituduh pencuri, karena tak kuat membayar pecel yang dimakannya pemudapun mendapat cemoohan. Lakon Topeng Kayu karya Kuntowijoyo menjadi penutup acara parade seni peran tahun 2015. Naskah ini berkisah tentang taman indah yang dijanjikan juru kunci serta kuasa topeng kayu atas segala kehendak”, ungkap Mulyono.
Suseno MA selaku dosen drama mengatakan, mahasiswa telah melakukan proses latihan bermain peran sejak awal semester lima. Berkat semangat mahasiswa, baik dari tim produksi ataupun tim artistik pementasan lima lakon drama dapat berjalan lancar.
Pementasan lakon drama ini merupakan bagian dari mata kuliah pementasan drama dan teater yang diampu oleh Mulyono MHum, Suseno MA, dan M Burhanudin MA.