Sebanyak 122 mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (UNNES) lolos seleksi tahap 2 Pendamping Klub Literasi Sekolah yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan South East Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) melalui South East Asian Asian Quality Improvement for Teacher in Language (SEAQIL). Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2021.
Wakil Dekan I Bidang Akademik Dr Tommi Yuniawan MHum menyatakan ke-122 mahasiswa tersebut terbagi dalam tiga peminatan, yakni karya sastra, drama, dan jurnalistik.
Dr Tommi menjelaskan, penguatan literasi menjadi tantangan dunia pendidikan di Indonesia mengingat indikator Programme for International Student Assessment (PISA) masih menempatkan Indonesia di kelompok bawah pemeringkatan.
Untuk itu, program ini ditunggu-tunggu guna menjawab tantangan rendahnya hasil PISA literasi membaca siswa Indonesia.
“Semoga dengan terselenggaranya KLS ini, kita dapat menyelesaikan sedikit persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dari sisi literasi,” ujar Wakil Dekan Bidang Akademik.
Selain itu, Program KLS merupakan program kolaboratif yang relevan dan menguntungkan semua pihak. Pertama, bagi mahasiswa mendapatkan skill melalui pelatihan dari sisi literasi. Kedua, mahasiswa mendapatkan kredit yang membantu menyelesaikan studi mereka.
Ketiga bagi perguruan tinggi, KLS akan memenuhi salah satu indikator kinerja di samping pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang merupakan bagian Tri Dharma perguruan tinggi. Keempat, sekolah/siswa mendapatkan bantuan baik dari sisi ilmu maupun tenaga dari mahasiswa.
Sebelumnya, Universitas Negeri Semarang menandatangani MoU dengan Southeast Asian Ministers Of Education Organization Regional Centre For Quality Improvement For Teachers and Education Personnel In Language (SEAQIL), dan tiga perguruan tinggi lainnya untuk memajukan pendidikan di Indonesia dan mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.