Sebanyak 12 perguruan tinggi (PT) se-Indonesia mengikuti lomba persidangan semu dalam kegiatan National Moot Court Competition (NMCC) yang diselenggarakan Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (FH Unnes), Sabtu (13/4).
Perguruan tinggi itu antara lain Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Universitas Trisakti, Sekolah Tinggi Hukum Bandung, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Pelita Harapan, Universitas Pattimura, Universitas Nasional Jakarta, Universitas Sebelas Maret Solo, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Al Azhar Indonesia.
Dekan FH Unnes, Sartono Sahlan pada pembukaan kegiatan NMCC di auditorium kampus Sekaran, Jumat (12/4) petang melaporkan kegiatan ini baru pertama kali digelar, harapannya dapat rutin diselenggarakan setiap tahun. Mereka memperebutkan Piala Konservasi 2013.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dalam sambutannya mengatakan, Indonesia masih memiliki hutan tropis dalam cakupan yang cukup luas. Kekayaan alam yang luar biasa itu sayangnya kurang disadari oleh masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Sehingga sering terjadi praktik penebangan liar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pembacara lain pada NMCC Ketua Komisi X DPR RI Agus Hermanto, dan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III) Prof Masrukhi.
“Kalau hutan rusak, alam pun akan rusak. Akibatnya terjadi banjir besar, musim kemarau tidak menentu, dan gejala alam ekstrim pun terjadi,” kata Menteri Kehutanan.
Untuk itu, lanjut Menteri Kehutanan, perlu keseimbangan dalam mengelola alam, menegakkan hukum yang bertumpu pada nilai-nilai keadilan, dan penyelamatan hutan Indonesia sudah tidak bisa ditawar lagi.
Serangkaian kegiatan NMCC meliputi praktik persidangan semu di Pengadilan Negeri Semarang dengan tema perikanan dan penebangan liar, dan penanaman mangrove di Pantai Bandengan Jepara.
Lomba NMCC ini setiap perguruan tinggi beranggotakan 20 orang. Dalam simulasi mereka memerankan sebagai hakim, jaksa, penasihat hukum, panitera, saksi, dan terdakwa.