Universitas Negeri Semarang (UNNES) menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2023. Sebanyak 10.982 dijadwalkan akan mengikuti UTBK-SNBT di UNNES. Pelaksanaan UTBK-SNBT di UNNES akan digelar selama 7 hari (8-14 Mei 2023) dengan 2 sesi per harinya.
Rektor UNNES Prof Dr S Martono MSi menyampaikan, UNNES telah menyiapkan fasilitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menunjang kesuksesan penyelengaraan UTBK-SNBT 2023.
“Pelaksanaan UTBK 2023 di UNNES digelar di dua lokasi yakni Gedung Digital Center dan Gedung Kearsipan UNNES. Ada 790 komputer untuk peserta dan 90 komputer cadangan. Akan ada 10 ribu lebih peserta yang mengikuti UTBK di UNNES. Secara teknis kami sudah sangat siap,” kata Prof Martono, Senin (8/5).
Selain itu, Prof Martono juga mengatakan dalam pelaksanaan UTBK-SNBT, UNNES sangat berhati-hati untuk mengantisipasi adanya potensi upaya kecurangan dalam tes.
Pihaknya juga telah menyiapkan peralatan untuk mengantisipasi kecurangan yang dilakukan oleh peserta, seperti metal detektor dan body checking untuk memeriksa apakah ada alat-alat yang bisa dilakukan untuk kecurangan atau tidak.
“Kami ingin pelaksanaan UTBK-SNBT agar betul-betul baik tanpa ada kecurangan. Kami sangat ketat dan berhati-hati,” jelasnya.
Ketua Pelaksana UTBK-SNBT UNNES, Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Dr Zaenuri MSi Akt menghimbau agar para peserta UTBK tidak boleh terlambat.
Peserta harus tiba maksimal 30 menit sebelum ujian, sebab keterlambatan peserta mengakibatkan yang bersangkutan tidak boleh ikut ujian.
Dia juga mengingatkan agar peserta membawa semua dokumen yang disyaratkan, seperti kartu peserta UTBK 2023, kartu identitas (KTP, paspor, kartu pelajar), ijazah asli atau fotokopi ijazah yang dilegalisasi bagi peserta dengan tahun kelulusan 2021 dan 2022, serta surat keterangan lulus bagi peserta yang akan lulus tahun 2023.
“Kelengkapan dokumen akan mendukung kelancaran mengikuti ujian,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan pelaksanaan UTBK tahun ini, masih menerapkan protokol kesehatan.
“Tetap menjaga protokol kesehatan dengan menggunakan masker, namun kita juga sudah mengingatkan kepada pengawas agar lebih konsentrasi terhadap kecurangan,” pungkasnya.