Kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia. Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, seperti pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan sebagainya, yang bertujuan untuk membantu manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Kebudayaan merupakan perwujudan tanggapan manusia terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan.
1.Konservasi Budaya
Budaya religius merupakan suatu sikap, perilaku, dan kebiasaan suatu masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai religius yang dijalankan secara menyeluruh. Nilai-nilai religius dapat diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Ada berbagai macam sisi atau dimensi dalam keberagaman seseorang untuk melaksanakan nilai-nilai religius, yaitu (1) dimensi keyakinan (ideologis), (2) dimensi ibadah/praktik agama (ritualistik), (3) dimensi penghayatan/pengalaman (eksperensial), (4) dimensi pengetahuan (intelektual), (5) dimensi pengalaman (konsekuensional).
Kebudayaan nasional Indonesia merupakan akumulasi dari kebudayaan tradisional di Indonesia. Dalam praktik kehidupan sehari-hari warga UNNES, ada beberapa kebudayaan nasional yang dilestarikan oleh warga UNNES. Kebudayaan tersebut antara lain (1) gotong royong, (2) musyawarah, dan (3) kesetiakawanan. Ketiga kebudayaan ini menjadi kebudayaan penting yang dikenal sebagai identitas nasional bangsa Indonesia.
Meskipun keragaman bahasa daerah di UNNES terus bertambah, bahasa Jawa menjadi bahasa yang mendapat perhatian dalam program konservasi bahasa daerah. Berikut adalah beberapa program konservasi bahasa Jawa di lingkungan kampus UNNES.
UNNES memiliki UKM Karawitan yang mempunyai banyak kegiatan baik intern kampus maupun luar kampus. Demi nguri-nguri budaya Jawa yang kian terhapus oleh zaman, UKM Karawitan lewat tembang-tembangnya mencoba menghidupkan kembali.
UNNES menyelenggarakan kuliah umum yang berfokus pada pembuatan dan pembacaan parikan. Hal tersebut bertujuan mengenalkan dan melestarikan parikan sebagai salah satu bentuk kebudayaan.
Tari konservasi merupakan sebuah tarian tentang gagasan universitas konservasi, UNNES. Tarian ini mengandung tujuh pilar konservasi dan delapan nilai konservasi. Hal yang sama juga terkait senam konservasi, yaitu sebuah senam yang mengandung tujuh pilar konservasi dan delapan nilai konservasi.
Penggunaan busana tradisional merupakan salah satu wujud konservasi budaya. Hal tersebut sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan di UNNES, seperti penggunaan batik pada hari tertentu. Hal tersebut menjadi kebiasaan sekaligus konservasi terhadap budaya dan karya anak bangsa.
2.Konservasi Seni
Menurut laporan Asia-Pacific Cultural Center for UNESCO (ACCU), ada beberapa jenis kondisi seni yang harus dikonservasi:
Menurut UNESCO, konservasi seni merupakan suatu usaha untuk memperlambat atau mencegah kematian seni tertentu. Seni tradisional yang diturunkan dari satu generasi ke generasi yang lain dapat terputus dan mati. Kewajiban UNNES adalah untuk mencegah kematian suatu seni tradisional dengan melakukan usaha sadar pendokumentasian dan pengajaran seni tradisional kepada generasi selanjutnya.
Untuk membatasi jenis seni yang dikonservasi, UNNES memfokuskan diri untuk melakukan konservasi pada empat jenis karya seni:
Mekanisme yang dilakukan UNNES untuk mengkonservasi seni-seni tersebut adalah dengan cara:
Batasan atau limitasi seni yang dikonservasi oleh UNNES adalah sebagai berikut.