Semarang (20/3) Membiasakan dan mempromosikan budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) perlu dilakukan dari berbagai sisi. Salah satu sisinya adalah mengenalkan volunteer dalam penerapan K3. Sama halnya dengan kader kesehatan, volunteer tersebut terlebih dahulu dibekali pengetahuan dan ketrampilan yang memadai seputar K3 sebelum terjun ke perusahaan maupun masyarakat. Hal tersebut yang disampaikan Miranda saat menyampaikan karya ilmiahnya yang berjudul Model VoluSHIP sebagai Gagasan Baru dalam Membangun Budaya K3 untuk Mendukung Tercapainya SDGs 2030 pada acara pemilihan mahasiswa berprestasi FIK UNNES tahun 2018.
Selain Miranda, Jurusan IKM juga diwakili oleh Rina Sulistiana yang menyampaikan karya ilmiahnya yang berjudul Ambo Nata (Animation Menstruastion Book For Tuna Grahita) sebagai Upaya Meningkatakan Kemandirian dan Personal Hygiene Menstruasi pada Anak Tuna Grahita. Rina juga menyertakan produk buku yang dinamakan Ambo Nata. Oleh karena memiliki keterbatasan mental, penggunaan buku ini perlu menyertakan guru dan orang tua agar penyampaian informasi lebih efektif. Berdasarkan penilaian dari aspek IPK, karya ilmiah, prestasi, dan kemampuan Bahasa Inggris, Miranda dan Rina masing-masing meraih predikat mahasiswa berprestasi I dan III tingkat fakultas. Adapun peringkat II diperoleh Lukman Rais dari Jurusan IKOR.
Pada acara tersebut, bertindak sebagai juri adalah Donny Wira Yudha Kusuma, Ph.D. (PJKR), Mohammad Arif Ali, M.Sc. (IKOR), dan Lukman Fauzi, M.P.H.(IKM). Dalam sambutannya, Dekan FIK Prof. Tandiyo menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada ke delapan peserta pemilihan mahasiswa berprestasi FIK UNNES tahun 2018 yang mewakili jurusannya masing-masing.
Selamat, Miranda dan Rina, terus tingkatkan terus prestasi kalian. (Lukfaz).