Semarang (30/10) Melalui kegiatan pembelajaran di luar perguruan tinggi (skema II), Prodi Kesehatan Masyarakat berkomitmen untuk menjadi Center of Excellence (CoE) Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dalam bentuk membangun desa. Program yang bertajuk “SKM Penggerak Desa di Jawa Tengah” merupakan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang bertujuan menggerakkan desa menjadi desa tanggap COVID-19 yang diimplemantasikan melalui 3 program selama 1 semester, yaitu menggerakkan masyarakat di sebuah desa, mengabdi di institusi di wilayah desa/ kelurahan/ kecamatan, dan melakukan riset di desa/ kelurahan/ kecamatan.
Prodi Kesehatan Masyarakat di awal Juli 2020 ditetapkan oleh Kemendikbud sebagai penerima hibah Center of Excellence (CoE) MBKM untuk program SKM Penggerak Desa. Hari ini (30/10) Kemendikbud melakukan monitoring dan evaluasi progres program yang dijalankan. Monev dilakukan secara daring dengan platform Zoom. Monev dilakukan paralel ke dalam mode breakout Zoom. Prodi Kesehatan Masyarakat menyampaikan progres programnya bersama Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan Universitas Syiah Kuala. Tim prodi terdiri dari Dr. Irwan, M. Azinar, M.Kes., Sofwan Indarjo, M.Kes., Efa Nugroho, M.Kes., Alfiana Ainun Nisa, M.Kes., dan Lukman Fauzi, M.P.H.
Monev dipandu oleh fasilitator dari UGM dan ITB. Berdasarkan hasil monev, program SKM Penggerak Desa telah berjalan sesuai rencana dan dalam progres yang baik, serta diharapkan menjadi praktik baik implementasi MBKM di Indonesia.
Kontributor: Lukman Fauzi