Edisi COVID-19: Perencanaan Gizi selama Work From Home

Universitas Negeri Semarang > Faculty of Medicine > Berita > Edisi COVID-19: Perencanaan Gizi selama Work From Home

Semarang (1/5) Dunia sedang menghadapi ancaman pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh Virus SARS-CoV-2. Banyak negara mengikuti anjuran WHO mengenai social distancing dan physical distancing yang dianggap sebagai salah satu cara menekan penyebaran COVID-19. Saat ini working from home (WFH), teleworking, diskusi via daring bahkan rapat daring menjadi hal yang normal dilakukan.

Makanan dan ketersediaan logistik menjadi hal penting yang harus diperhatikan bagi kita yang melakukan semua kegiatan dari rumah. Keamanan pangan dan sanitasi menjadi hal mutlak yang harus diperhatikan agar kita tidak terpapar COVID-19. Belum ada bukti yang menyatakan bahwa corona virus dapat ditularkan melalui makanan. Corona virus tidak dapat berkembangbiak di dalam makanan tetapi membutuhkan manusia sebagai inang untuk berkembangbiak. Kunci keamanan pangan sebagai dasar pencegahan selama wabah COVID-19 yang disarankan WHO meliputi anjuran untuk mencuci tangan dan bahan makanan yang akan diolah sampai bersih dengan air mengalir, memisahkan penyimpanan serta membedakan pisau dan talenan untuk bahan makanan mentah atau matang, memasak dengan benar dan matang terutama bahan makanan protein hewani, menyimpan makanan matang pada suhu yang tepat, serta menggunakan air dan bahan baku yang aman.

WFH bukan berarti juga turut menyumbang kepada penambahan berat badan seperti beberapa joke yang banyak tersebar di media sosial. Urusan makan harus menjadi “kesadaran bagi masing- masing individu”. Setiap individu harus memperhatikan asupan makan sesuai kebutuhan. Makanan dengan gizi seimbang dan aman turut mendukung peningkatan sistem kekebalan tubuh serta menurunkan risiko penyakit infeksi bahkan penyakit kronis lain. Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari- hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. Komposisi makanan pada gizi seimbang sesuai dengan komposisi isi piringku yang terdiri dari makanan pokok sebanyak 2/3 dari ½ piring; lauk pauk 1/3 dari ½ piring; sayur 2/3 dari ½ piring dan buah 1/3 dari ½ piring. Sebagai orang sehat yang melaksanakan anjuran pemerintah untuk selalu di rumah sebaiknya tetap mengkonsumsi makanan segar dan tidak diawetkan, minum air yang cukup setiap hari, menghindari konsumsi lemak dan minyak secara berlebih, menghindari konsumsi gula dan garam secara berlebih, menghindari makan di luar untuk menghindari kerumunan, dan bila diperlukan dapat mencari bantuan melalui konseling gizi daring dan dukungan psikososial lain. Menghindari konsumsi suplemen secara berlebihan dikarenakan adanya ketakutan tertular COVID-19 juga harus menjadi perhatian.

Bahan makanan yang dibeli sebaiknya juga senantiasa dijaga kesegarannya agar memberikan manfaat maksimal seperti memilih buah dan sayur yang bisa bertahan di lemari es cukup lama. Apel, jeruk, buah naga, wortel, brokoli, buncis dapat menjadi pilihan. Buah dan sayur sebagai sumber vitamin dan mineral serta serat yang harus selalu kita jaga ketersediaannya di dalam tubuh kita. Buah dan sayur harus selalu dicuci dengan air mengalir sebelum dimasak atau dikonsumsi. Sumber protein seperti telur yang mudah disimpan dalam jangka waktu lama dapat dijadikan alternatif selain tetap mengupayakan sumber protein segar, seperti daging, ikan atau ayam. Frozen food seperti nugget, sosis, daging kaleng yang tinggi kandungan sodium serta natrium harus dibatasi penggunaannya. Senantiasa menyediakan camilan sehat seperti buah potong, olahan umbi- umbian, pudding buah, edamame dan yogurt dapat dipilih untuk membantu menjaga keseimbangan berat badan. Makanan selingan dibutuhkan untuk mengontrol nafsu makan sehingga membantu pengaturan hormon insulin. Idealnya makanan selingan memenuhi 10-15% dari total kebutuhan diet dalam sehari. Tidak perlu melakukan panic buying dan menimbun cadangan makanan di rumah dalam jumlah banyak. Bahan makanan akan lebih baik bila tersimpan dalam jumlah secukupnya di tempat bersih dan aman dan tetap disarankan mengkonsumsi sumber bahan makanan segar.

WFH bukan alasan untuk turut menyumbang kepada penambahan berat badan yang berlebih apabila perencanaan makan dilakukan dengan bijaksana.

Sumber
1. Coronavirus disease (COVID-19) advice for the public. https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public
2. Covid-19 and Food Safety: Guidance for Food Businesses: Interim guidance 7 April 2020 https://www.who.int/publications- detail/covid-19-and-food-safety-guidance- for-food-businesses
Critical preparedness, readiness and response actions for 3. COVID-19: Interim guidance 30 March 2020 https://www.who.int/publications- detail/critical-preparedness-readiness-and-response- actions-for-covid-19
4. Desai AN, Aronoff  DM. Food safety and COVID-19. JAMA 2020;E1. https://www.jamanetwork.com/on 04/09/2020. doi:10.1001/jama.2020.5877
5. Health Canada. Coronavirus disease (COVID-19): How to isolate at home when you have COVID-19 [Internet]. Available from: www.canada.ca/en/public-health/services/publications/diseases-conditions/covid-19-how-to- isolate-at-home.html. Accessed March 16, 2020.
6. Izwardy D. 2019. Buku Panduan Untuk Siswa: Aksi Bergizi, Hidup Sehat Sejak Sekarang untuk Remaja KekinianJakarta: Kementerian Kesehatan RI.
7. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Penulis:

Related Posts

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

GDPR

  • Privacy Policy

Privacy Policy