Datangkan Pembicara dari Luar Negeri untuk Pertama Kalinya, HIMA IKM UNNES Sukses Selenggarakan SNK & CFP 2021

Universitas Negeri Semarang > Faculty of Medicine > Berita > Datangkan Pembicara dari Luar Negeri untuk Pertama Kalinya, HIMA IKM UNNES Sukses Selenggarakan SNK & CFP 2021

Semarang (24/10) Himpunan Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang berhasil menyelenggarakan Seminar Nasional Kesehatan dan Call for Paper 2021 dengan sukses. Ini adalah kali kedua HIMA IKM UNNES menyelenggarakan Seminar Nasional Kesehatan secara daring. Tema yang diangkat pada tahun ini sangat menarik dan menjadi perhatian dari berbagai kalangan, yaitu “Kapan COVID-19 Berakhir? (Dampak Pandemi COVID-19 yang Berkepanjangan terhadap Layanan Kesehatan, Psikologi Masyarakat, dan Lingkungan)”. Dalam kegiatan ini terdapat berbagai rangkaian acara, mulai dari Plenary Session 1, Plenary Session 2, sampai Paralel Session. 

Pada Plenary Session 1, terdapat dua pembicara luar biasa, dengan pembicara 1 yakni Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS (Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI) yang diwakilkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dengan materi berjudul “Dampak Pandemi COVID-19 yang Berkepanjangan terhadap Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular”.

Adapun materi kedua disampaikan oleh Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. (Kepala Departemen Perilaku, Kesehatan Lingkungan, dan Kedokteran Sosial, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM)) dengan judul materi “Dampak Pandemi COVID-19 yang Berkepanjangan terhadap Psikologi dan Perilaku Masyarakat”. Sesi ini dampingi oleh seorang moderator, yaitu Efa Nugroho., M.Kes.

Selain dua pembicara hebat tadi, terdapat satu pembicara lagi dari tingkat internasional pada Plenary Session 2. Untuk pertama kalinya, Seminar Nasional Kesehatan dan Call for Paper menghadirkan pembicara luar biasa  dari luar negeri. Beliau adalah Asst. Prof. Tuyen Van Duong, Ph.D. (School of Nutrition and Health Sciences, Taipei Medical University, Taiwan) yang membawakan materi berjudul, “How and When will the COVID-19 Pandemic End?”. Sesi ini didampingi oleh seorang moderator yaitu Lukman Fauzi., M.P.H.

Setelah Plenary Session 1 dan 2, acara dilanjutkan dengan Paralel Session, dimana para peserta Call for Paper akan melakukan presentasi oral. Paralel Session ini didampingi oleh 3 moderator, yaitu Mursid Tri Susilo., M.Gizi., Aufiena Nur Ayu Merziztya, S.K.M., dan drg. Puput Ediyarsari, M.Kes.

Seminar ini diikuti oleh peserta dari berbagai instansi dan daerah. Terdapat peserta yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia, serta tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas, dinas kesehatan, dan rumah sakit. Peserta tersebar dari seluruh penjuru negeri seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan berbagai daerah lainnya. Selain itu, sebanyak 24 peserta menjadi presentan oral pada Sesi Paralel. 

Berbagai fasilitas yang peserta dapatkan, mulai dari sertifikat ber-SKP nasional (IAKMI, PPPKMI, HAKLI, PAEI, PERSAGI, IBI, dan PPNI), Publikasi Jurnal dan E-Prosiding ber-ISBN, Doorprize, hingga Pembicara-pembicara yang luar biasa, membuat para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan Seminar ini. Tidak heran bahwa seminar ini berhasil membuat berbagai kalangan tertarik untuk mengikutinya.

Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan yang diwakilkan oleh Lektor Kepala (Wakil Dekan III) Fakultas Teknik, Dr. Wirawan Sumbodo, M.T. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepeduliannya karena akan memberikan dampak pada kesehatan masyarakat sekarang maupun yang akan datang. Walaupun kegiatan ini diselenggarakan oleh HIMA IKM, tapi kegiatan ini bereputasi internasional. “Ini merupakan komitmen bersama dengan UNNES, dimana UNNES memiliki komitmen untuk mencegah dan mengurangi dampak COVID-19, dengan adanya vaksinasi, isolasi mandiri, swab test, dan sebagainya. Hal itu tidak terlepas dari peran mahasiswa IKM. Oleh karena itu, kami menyampaikan terima kasih atas peran serta mahasiswa IKM yang selama ini aktif. Hal ini membuktikan bahwa kesadaran kita kepada COVID-19 ini semakin membaik dan akan terus kita galakkan karena semua orang memiliki persepsi yang tidak sama terhadap COVID-19. Oleh karena itu, perbedaan persepsi ini perlu diberi pengetahuan agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar tentang apa itu Pandemi COVID-19, sehingga antisipasi, penularan, dan pencegahan ini dapat terus dilakukan”.

Penulis: Azizah Sabila Yasari
Editor: Rafidha Nur Alifah

Related Posts

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

GDPR

  • Privacy Policy

Privacy Policy