Belajar Pengaplikasian Kecerdasan Buatan di Sektor Kesehatan, Prodi Kesmas Undang Dosen Tamu dari Taipei Medical University

Universitas Negeri Semarang > Faculty of Medicine > Berita > Belajar Pengaplikasian Kecerdasan Buatan di Sektor Kesehatan, Prodi Kesmas Undang Dosen Tamu dari Taipei Medical University

Semarang (23/6) Jurusan IKM dan FIK UNNES kembali menyelenggarakan kuliah tamu dengan pembicara Prof. Dr. Shabbir Syed Abdul, M.D., M.Sc., Ph.D sebagai bentuk implementasi program MBKM. Tema yang diangkat pada kuliah tamu ini, yaitu mengenai Health Data Management “Applications of Artificial Intelligence in the Healthcare”. Penyampaian materi dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting Apps. Kuliah tamu ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa Jurusan IKM UNNES, namun oleh mahasiswa non-UNNES seperti dari Taipei Medical University.

Acara kuliah tamu kali ini dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd. Dalam sambutannya, Prof. Tandiyo menyampaikan harapannya agar kerja sama antara 2 institusi ini dapat terjalin terus dengan baik. Prof Tandiyo pun mengapresiasi Prof. Shabbir atas kesempatan dan waktunya dalam memberikan kuliah secara daring ini kepada mahasiswa yang telah hadir.

Dalam kuliah ini Prof Shabbir menyampaikan bahwa Artificial Intelligence adalah membuat komputer/mesin berfikir seperti otak pada manusia sehingga mampu menganalisis dan membuat keputusan yang tepat. Kemudian Prof Shabbir juga menyampaikan pengaplikasian AI di Taiwan dan India yaitu untuk mencegah dan memprediksi Kanker pada Pasien dan CrowdHealth Project yaitu sebuah projek kerjasama antara Taiwan Medical University dan Negara Eropa mengenai catatan Kesehatan dan analitik big data untuk pembuatan kebijakan Kesehatan. “Artificial Intelligence isn’t going to replace human being, it is going to compliment or to help people”, tutur Prof Shabbir.

Pada sesi tanya jawab, salah seorang mahasiswa Jurusan IKM, Mamluatul Hikmah, mengajukan pertanyaan mengenai pengaplikasian AI untuk mangatasi masalah COVID-19 di Taiwan. “Karena poin utamanya adalah pelacak pasien, Taiwan menggunakan analisis big data untuk menangani COVID-19 dengan cara penggunaan QR Code yang terdapat di berbagai tempat umum sehingga pelacakan mudah dilakukan”, jawab Prof Shabbir.

Kontributor: Resafina Melinda S.

Related Posts

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

We are using cookies to give you the best experience. You can find out more about which cookies we are using or switch them off in privacy settings.
AcceptPrivacy Settings

GDPR

  • Privacy Policy

Privacy Policy