Semarang (13/7) Tingginya angka kejadian rematik di Indonesia mendorong kelompok mahasiswa Jurusan IKM untuk membuat sebuah inovasi baru untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Tim yang beranggotakan Tika Dwi Cahyani, Shinta Kaozar Wiratman, Itsna Idiyatul Husna, dan Mijil Dewi Sukma Ratri membuat sebuah inovasi berupa balsem yang dikenal dengan nama MBAHE “Balsem Jahe”. Produk ini didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI melalui skim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Ketua Tim PKM, Tika Dwi Cahyani, mengungkapkan bahwa MBAHE “Balsem Jahe” merupakan balsem yang terbuat dari jahe sebagai komponen utamanya. Seperti kita ketahui, jahe mengandung anti inflamasi atau anti nyeri yang berkhasiat untuk menghilangkan rematik, disamping jumlahnya yang cukup melimpah ruah.
Produk PKM ini telah dikembangkan mulai dari produksi sampai pemasaran. Pemasaran dilakukan melalui media sosial seperti WhatsApp dan Instagram serta mulut ke mulut. Hasilnya, konsumen tidak hanya dari Semarang saja tetapi juga berasal dari beberapa daerah lain seperti Kebumen bahkan Banjarnegara. “Kami cukup prihatin dengan masyarakat yang mengeluh karena rematik. Yang saya ketahui, obat rematik itu harus diminum dan apabila hal itu dilakukan terlalu sering juga tidak baik bagi kesehatan terutama organ ginjal,” ujar Tika.
Ditambahkan Tika, kejadian rematik di Indonesia terus mengalami peningkatan mencapai 45,59%. “Kami berharap dengan adanya produk MBAHE “Balsem Jahe” ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat untuk mengurangi keluhan rematik dan ikut berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia,” ujar Tika. (Lukfaz).