Clayton, Melbourne – 7 Oktober 2025.
Tim riset Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan kegiatan visiting dan guest lecture di Faculty of Education, Monash University, Australia. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya memperkuat kolaborasi riset internasional serta pengembangan kebijakan berbasis bukti di bidang sense of belonging dan student well-being dalam konteks pendidikan tinggi.
Tim riset UNNES terdiri atas Prof. Dr. Edy Purwanto, M.Si., Ali Formen, S.Pd., M.Ed., Ph.D., Rahmawati Prihastuty, S.Psi., M.Si., Yuli Kurniawati Sugiyo Pranoto, S.Psi., M.A., D.Sc., dan Achmad Miftachul ’Ilmi, S.Pd., M.Pd. Kehadiran Tim penelitian UNNES disambut hangat oleh Associate Professor Kelly-Ann Allen, Ph.D (mitra riset dari Monash University); Professor Mary Ryan, Ph.D (Dekan Faculty of Education); serta Professor Lindsay Oades, Ph.D (Deputy Dean dan Professor of Wellbeing Science dari University of Melbourne) yang turut hadir sebagai mitra kolaborasi dalam bidang well-being science. Isu well-being penting untuk terus diadvokasi, bukan hanya dalam konteks pencapaian prestasi akademik. Lebih dari itu, well-being mahasiswa merupakan fondasi utama bagi terwujudnya tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) secara menyeluruh.
Rangkaian kegiatan diawali dengan sambutan oleh Assoc. Prof. Kelly-Ann Allen di Learning & Teaching Building, Monash Clayton Campus, yang dilanjutkan dengan sesi guest lecture oleh Prof. Dr. Edy Purwanto di Room 1-142. Sesi ini dihadiri oleh mahasiswa program Magister dan Doktoral Monash University dan mengangkat tema “Evidence-based Policy Recommendations to Improve Students’ Sense of Belonging and Well-Being.” Dalam pemaparannya, Prof. Edy menyampaikan hasil penelitian kolaboratif lintas LPTK di Indonesia yang menyoroti pentingnya sense of belonging dan well-being mahasiswa sebagai fondasi motivasi, ketahanan, serta prestasi akademik. Penelitian ini juga menegaskan pentingnya kebijakan kampus berbasis data, penguatan layanan psikologis di tingkat fakultas, dan pembentukan budaya kampus yang inklusif serta ramah kesehatan mental.
Selain sesi kuliah tamu, tim riset UNNES juga mengadakan diskusi strategis dengan Professor Mary Ryan dan Professor Lindsay Oades di Dean’s Office, Faculty of Education, Monash University. Pertemuan tersebut membahas rencana tindak lanjut riset kolaboratif antara UNNES, Monash University, dan University of Melbourne, termasuk penyusunan policy brief untuk universitas-universitas di Indonesia, pengembangan model kebijakan peningkatan sense of belonging, serta peluang pertukaran akademik dan publikasi bersama. Kegiatan diakhiri dengan campus tour di area Monash University.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Edy Purwanto menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen UNNES dalam mengembangkan kebijakan pendidikan tinggi yang berorientasi pada kesejahteraan mahasiswa.
“Kami percaya bahwa kesejahteraan dan rasa memiliki mahasiswa terhadap kampusnya adalah fondasi dari keberhasilan akademik. Riset kolaboratif ini menjadi upaya nyata untuk membangun ekosistem pendidikan tinggi yang lebih manusiawi dan berkelanjutan,”
Sementara itu, Associate Professor Kelly-Ann Allen menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam memahami isu student well-being secara global.
“The UNNES team brings a rich and contextual perspective from Indonesia. Together, we can develop policies and practices that enhance student well-being around the world,”
Kegiatan visiting dan guest lecture ini menjadi langkah konkret UNNES dalam mewujudkan visinya sebagai Universitas Berwawasan Konservasi dan Bereputasi Internasional, melalui riset dan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) yang berorientasi pada kesejahteraan mahasiswa serta penguatan budaya akademik yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan di tingkat global.




