Psikologi UNNES-Program Studi Psikologi Universitas Negeri Semarang mengadakan kegiatan Studi Immersion bagi mahasiswa IUP. Rizky Taj’riya dan Erlin Yustiyanti yang akrab disapa Taj dan Erlin yang kini berstatus sebagai mahasiswa semester 6 IUP Psikologi UNNES berkesempatan untuk mengikuti kegiatan Studi Immersion di Universiti Brunei Darussalam (UBD). Pada awalnya Taj dan Erlin mendapatkan tawaran ini dari Ibu Liftiah, S.Psi., M.Si., Ph.D., Psikolog salah satu dosen di Program Studi Psikologi.

(Gambar 1. Rizky Taj’riya)

(Gambar 2. Erlin Yustiyanti)
(Gambar 3. Taj dan Erlin bersama dengan dr. Edmi sebagai supervisor dan Dr. Haji Roslee sebagai Deputy Director ILIA UBD)
Studi Immersion adalah salah satu program unggulan dari diselenggarakan oleh Program Studi Psikologi UNNES dan wajib diikuti oleh mahasiswa IUP. Adanya program unggulan ini bertujuan memberikan pengalaman belajar langsung di luar negeri dan meningkatkan wawasan mahasiswa terkait praktik psikologi lintas budaya. Dalam studi Immersion ini Taj dan Erlin memiliki tanggung jawab sebagai asisten trainer di Institute Leadership, Innovation, and Advanced Universiti Brunei Darussalam (ILIA UBD). Dalam proses pengajuan magang Taj dan Erlin sama seperti saat ingin mengajukan permohonan magang di perusahaan-perusahaan Indonesia, tahap pertama yang dilakukan Taj dan Erlin mengajukan permohonan magang dan mengirimkan CV kepada ILIA UBD via email, kemudian proses penilaian oleh manajer hingga tahap kelolosan tanpa tahap wawancara, Taj dan Erlin berbalasan pesan dengan pihak ILIA UBD hanya melalui via email. Persyaratan yang perlu dipenuhi meliputi kemampuan bahasa, dan pengalaman sesuai bidang yang diminati, sama seperti Taj dan Erlin memiliki pengalaman yang mendukung dengan posisi magang dan ilmu yang berkaitan yaitu Neuro leadership.

(Gambar 4. Taj dan Erlin bersama Pak Andika Perkasa)

(Gambar 5. Taj dan Erlin bersama dengan Vice Chancellor UBD Dr. Hazri bin Haji Kifle)
Serangkaian kegiatan dilaksanakan oleh Taj dan Erlin selama melaksanakan magang seperti pembuatan laporan kegiatan, pembuatan planning untuk kegiatan mereka selama periode magang, menariknya lagi Taj dan Erlin juga memberikan presentasi sekaligus pelatihan terkait leadership kepada Student Council dari School of Business and Economics. Taj juga mengungkapkan beberapa tantangan kesehariannya seperti harus berjalan kaki tiga puluh menit setiap menuju kantor, lalu setelah setelah jam kerja masih harus membuat laporan, meskipun begitu Taj dan Erlin menjalaninya dengan rasa senang dan bersyukur karena tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama,juga mengingat biayanya yang tidak sedikit. Terkait
pembiayaan magang yang dilaksanakan Taj dan Erlin juga merupakan biaya pribadi dan tidak mendapatkan bantuan biaya dari kampus, maka dari itu dengan motivasi yang tinggi Taj dan Erlin tetap bersemangat menjalani program magang tersebut apapun tantangannya.
(Gambar 6. Taj dan Erlin ketika melakukan persiapan dan juga planning untuk satu bulan periode magang)

(Gambar 7. Taj dan Erlin ketika pelatihan leadership bersama dengan Student Council School of Business and Economic)
Taj memberikan beberapa tips untuk mahasiswa yang sama-sama memiliki impian untuk magang di luar negeri, beberapa tips yang perlu dijalankan antara lain, kemampuan bahasa tidak harus lancar tetapi berbahasalah dengan baik dan benar sehingga nantinya dapat bertutur
kata dengan baik, lalu yang kedua cobalah untuk mengikuti organisasi yang nantinya bisa memperbaiki cv, dengan memiliki pengalaman organisasi dapat memperbesar peluang untuk diterima magang di perusahaan-perusahaan di dalam maupun luar negeri, hal ini disampaikan juga sesuai dengan background Taj memiliki pengalaman sebagai ketua HIMA dan Erlin berpengalaman sebagai koordinator Putri Pramuka di tingkat fakultas, kemudia tips terakhir adalah mulai persiapkan biaya, karena pembiayaan pribadi dan nominalnya tidak sedikit, maka penting bagi mahasiswa yang berkeinginan untuk magang di luar negeri untuk mempersiapkan biaya sedini mungkin
Selain berbincang soal magang yang dijalani, Taj menceritakan kehidupan di Brunei yang cukup membuat culture shock namun sekaligus Taj nikmati yaitu Ia beranggapan bahwa Brunei merupakan negara yang cenderung sepi bahkan di hari-hari produktif kendaraan seperti mobil hanya sekitar satu atau dua yang melewati jalan di wilayah tersebut, itu mengapa selama mereka di Brunei tidak menemui kemacetan di jalan, bahkan transportasi umum sangat jarang ditemui.
Taj mengungkapkan pelajaran berharga yang didapatkannya “Kalau pelajaran yang paling berharga adalah percaya saja bahwa dalam setiap hal yang sudah diperjuangkan pasti akan ada hal baik yang membuat perjuangan itu ga sia sia, meskipun awalnya kita beranggapan itu adalah hal sia sia karena di waktu yang akan datang perjuangan kita akan berbuah kok dan bisa kita nikmati hasilnya,” ujarnya dalam wawancara yang dilakukan. Taj juga menitipkan pesan untuk para mahasiswa yang masih menjalani studinya “Pesanku adalah belajarlah yang baik, jangan pernah anggap bahwasanya tugas itu hanya sekedar selesai saja, ilmu, projek, dan tugas kuliah teman-teman akan menjadi modal awal agar bisa dilihat oleh recruiter, jadi jangan sia siakan waktu kuliah teman-teman, jalani tugas, organisasi, serta lomba dengan baik dan benar, karena semua pengalaman-pengalaman tersebut dan segala macam perjuangan yang dilakukan pasti tidak akan menjadi sia-sia dan akan terbayarkan nanti setelah teman-teman lupa dengan perjuangan yang sudah dilakukan,” ungkap Taj sebagai pesan dan motivasi kepada mahasiswa yang masih menjalani masa studinya.
Semangat serta mimpi besar yang dibawa oleh Taj dan Erlin menjadi salah satu bagian dari harapan diadakannya program Studi Immersion ini, sebagai pendorong mahasiswa untuk mengembangkan potensinya, serta menjadi bekal saat mereka lulus dari Program Studi Psikologi Universitas Negeri Semarang agar dapat bersaing baik dalam kancah nasional maupun internasional.
.



