SEMARANG – Tim dosen dari Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Semarang (UNNES) menjawab tantangan pendidikan inklusif di tingkat dasar dengan menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat yang menyasar langsung para guru. Kegiatan ini digelar di Desa Sambirejo, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, pada Rabu, 23 Juli 2025 lalu.
Bertajuk “Penguatan Kompetensi Guru Sekolah Dasar dalam Mengimplementasikan Pembelajaran Adaptif untuk Kelas Inklusif”, program ini diikuti oleh sekitar 20 guru dari SDN Sambirejo 01 dan 02. Tujuannya adalah membekali para pendidik dengan pengetahuan praktis dan strategi jitu untuk menciptakan lingkungan belajar yang ramah bagi semua siswa.

Yogi Swaraswati, S.Psi., M.Si., Ketua tim pelaksana pengabdian, menegaskan bahwa peran guru adalah sentral. “Guru yang kompeten dalam pembelajaran adaptif akan mampu menciptakan pengalaman belajar yang lebih inklusif, memastikan semua siswa, termasuk yang berkebutuhan khusus, mendapatkan kesempatan belajar yang setara,” ujar Yogi.
Kegiatan ini disambut penuh antusiasme. Salah seorang peserta mengungkapkan keresahan yang selama ini dirasakan di lapangan. “Kami merasa sangat terbantu. Selama ini, informasi tentang cara mengajar anak berkebutuhan khusus masih sangat terbatas, apalagi di desa. Kami butuh lebih banyak pelatihan seperti ini agar bisa lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai keberagaman di kelas,” tuturnya.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, para pemateri menyajikan serangkaian materi yang mendalam. Aftina Nurul Husna, S.Psi., M.A., yang membuka sesi dengan materi konsep dasar, menekankan urgensi dari pendidikan inklusif.
“Pendidikan Inklusi sangat dibutuhkan bagi anak-anak Indonesia dengan kebutuhan khusus. Pendidikan Inklusi tidak hanya bertujuan mewujudkan keadilan sosial, tetapi menegaskan keyakinan bahwa perbedaan dan keragaman di antara manusia bukanlah hambatan, melainkan peluang untuk belajar bersama,” jelas Aftina.
Prinsip ini kemudian diturunkan ke dalam sesi-sesi praktis, seperti keterampilan asesmen sederhana siswa oleh Liftiah, S.Psi., M.Si., Ph.D., Psikolog, serta strategi praktis pembelajaran adaptif dan pengelolaan kelas oleh Miftahun Najah S.Psi., M.A.
Inisiatif pengabdian ini tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga merupakan wujud komitmen nyata FIPP UNNES dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4: Pendidikan Berkualitas. Melalui pemberdayaan para guru agar cakap dalam mengelola keberagaman siswa, inisiatif ini menjadi langkah konkret untuk mewujudkan sistem pendidikan yang lebih efektif, berkeadilan, dan inklusif bagi semua anak
Kegiatan yang didanai penuh oleh FIPP UNNES ini sukses memperkuat sinergi antara kampus dan masyarakat. Ini adalah bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam membangun pendidikan dasar yang inklusif dan transformatif dari tingkat desa.




