Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Universitas Negeri Semarang (UNNES)—
Peningkatan jumlah orang dengan demensia (ODD) menjadi isu global yang memerlukan perhatian lintas sektor, termasuk institusi pendidikan tinggi. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), jumlah penderita demensia di Indonesia diperkirakan akan meningkat signifikan, dari 1,5 juta saat ini menjadi sekitar 4 juta jiwa pada tahun 2030. Demensia sebagai penyakit degeneratif hingga kini belum ditemukan obatnya. Namun, berbagai upaya pencegahan dan penundaan gejala dapat dilakukan, terutama melalui stimulasi fungsi kognitif yang berkelanjutan.
Menanggapi tantangan tersebut, Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Semarang bekerja sama dengan Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Penguatan Fungsi Kognitif Adiyuswa untuk Mencegah Demensia dan Mewujudkan Successful Aging melalui Stimulasi Berbasis Memori.” Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 23 Juli 2025, di Balai Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, dan diikuti oleh anggota PWRI setempat.
Tim pengabdian diketuai oleh Sugiariyanti, S.Psi., M.A., dengan anggota tim dosen meliputi Rahmawati Prihastuty, S.Psi., M.Si.; Rulita Hendriyani, S.Psi., M.Si.; Chamilul Hikam Al Karim, S.Psi., M.Psi.; dan Moh. Iqbal Mabruri, S.Psi., M.Si. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Prodi Psikologi UNNES, sebagai bagian dari upaya mengintegrasikan pembelajaran akademik dengan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Kegiatan diawali dengan skrining awal untuk mengetahui gambaran aspek successful aging para lansia, dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai pentingnya menjaga fungsi kognitif pada masa lanjut usia. Dalam penyampaian materi, Chamilul Hikam Al Karim, M.Psi., menekankan bahwa meskipun demensia tidak dapat disembuhkan, berbagai bentuk aktivitas sederhana seperti membaca, bercerita, menulis, atau mengaji dapat membantu menunda penurunan fungsi kognitif pada adiyuswa.
Selanjutnya, peserta mengikuti sesi terapi mengenang dengan media visual berupa gambar yang memicu kenangan masa lalu. Sesi ini dirancang untuk menstimulasi daya ingat, meningkatkan afeksi positif, serta memperkuat aspek psikososial peserta. Kemudian, dilanjutkan dengan aktivitas menggambar kelompok secara simultan, yang bertujuan melatih koordinasi, kreativitas, serta mempererat interaksi sosial antaranggota PWRI.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk Lurah Palebon, Andi Ariana Fitrian Sukonyono, S.Sos., serta Ketua PWRI Kota Semarang, Drs. Soewarno HS, M.M., yang secara langsung hadir dalam kegiatan. Kedua pihak menyatakan dukungannya terhadap inisiatif akademik yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup lansia.
Ketua PWRI Kecamatan Pedurungan, Sugiyanto, dalam sesi penutupan menyampaikan apresiasi terhadap materi dan kegiatan yang diselenggarakan. Beliau berharap pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari guna menjaga fungsi kognitif dan meningkatkan kebahagiaan lansia di masa tua.
Kegiatan ini merupakan bentuk konkret implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat yang mengedepankan relevansi, kolaborasi, dan dampak nyata. Program ini juga mempertegas peran aktif UNNES sebagai universitas konservasi yang berkomitmen pada pemberdayaan masyarakat, termasuk kelompok lanjut usia, guna mewujudkan kehidupan yang sehat dan bermartabat di usia senja.




