Acara pagi hari ini mengundang narasumber yang sangat luar biasa Mrs. Iman Andrea Reiman yang merupakan direktur Taman Kanak-kanak Regenbogen-Kidz. Acara diselenggarakan pada 8 Agustus 2024 di dekanat lantai 3 FIPP yang dihadiri tamu undangan dan mahasiswa PGPAUD.
Sebelum acara dimulai turut hadir Prof. Dr. Edy Purwanto, M.Si, selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Semarang. Bapak Edi Purwanto memberikan sambutan dan pesan bahwa “Dalam acara ini kita dapat saling berbagi mengenai praktik terbaik, bagaimana menyediakan pengalaman pada pendidikan anak yang juga mensejahterakan anak-anak, sehingga bisa membangun kapasitas untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Unnes khususnya di jurusan PG Paud S1 dan S2. Saya pikir ini merupakan kesempatan bagus untuk meningkatkan pengetahuan bagaimana menyelenggarakan sebuah pendidikan, karena kita langsung mendapatkan praktik terbaik dari jerman.” Acara ini yang dipandu oleh Bapak Ali Formen, S.Pd., M.Ed., Ph.D. beliau yang menerjemahkan apa yang disampaikan Mrs. Iman kepada hadirin.
Mrs. Iman, seorang pendidik berpengalaman yang kini menjabat sebagai direktur sebuah sekolah taman kanak-kanak Islam di Jerman, yaitu Regenbogen-Kidz. Beliau semakin dikenal sebagai sosok yang berkomitmen pada pendidikan inklusif dan multikultural. Di tengah tantangan dan keragaman budaya yang tinggi di Jerman, Mrs. Iman telah berhasil menciptakan lingkungan belajar yang hangat dan penuh penghargaan terhadap perbedaan.
Sekolah taman kanak-kanak yang dipimpin oleh Mrs. Iman berlokasi di Berlin, sebuah kota yang kaya akan keberagaman etnis dan agama. Sekolah ini tidak hanya melayani komunitas Muslim tetapi juga terbuka untuk anak-anak dari berbagai latar belakang. Dengan pendekatan yang menggabungkan nilai-nilai Islam dan prinsip-prinsip pendidikan modern, Mrs. Iman berupaya menanamkan nilai-nilai toleransi, kejujuran, dan rasa hormat sejak dini. Sekolah ini telah memperkenalkan berbagai program yang mendukung perkembangan holistik anak, mulai dari kegiatan kreatif, olahraga, hingga pengajaran bahasa asing. Mrs. Iman juga sangat memperhatikan keseimbangan antara aspek akademik dan perkembangan karakter anak-anak.
Selain perannya sebagai direktur, Mrs. Iman aktif terlibat dalam komunitas lokal dan sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum pendidikan dan keagamaan. Beliau dikenal sebagai pendukung kuat dialog antaragama dan selalu mencari cara untuk membangun jembatan antara berbagai komunitas. Meskipun ada tantangan, terutama dalam hal persepsi masyarakat terhadap pendidikan Islam di Eropa, Mrs. Iman tetap optimis. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anak dengan cara yang terbaik, tanpa memandang latar belakang agama atau budaya mereka.” tambahnya. Dengan visi dan dedikasinya, Mrs. Iman tidak hanya menjadi inspirasi bagi komunitas Muslim di Jerman, tetapi juga bagi para pendidik dan orang tua di seluruh negeri.