Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang menggelar Workshop Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada Sabtu (2/10) secara daring melalui Zoom Cloud Meeting. Dalam workshop ini menghadirkan pemateri Bayu Triwibowo, S.T., M.T. yang merupakan Dosen sekaligus Reviewer Nasional PKM 2021. Adapun rangkaian acara dimulai dengan pembukaan dari MC, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan laporan kegiatan workshop PKM. Kegiatan workshop PKM secara resmi dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Dr. Kusmuriyanto, M.Si.
Acara ini dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi utamanya semester satu, tiga, dan lima. Tujuan diadakannya acara ini tidak lain adalah untuk meningkatkan skill kepenulisan PKM dan trik agar lolos pendanaan PKM 2022. Mengusung tema “Gali Ide dan Tunjukkan Kreativitas Melalui Program Kreativitas Mahasiswa”. Dengan pelaksanaan workshop ini mahasiswa diharapkan siap menyusun proposal PKM sehingga proposal yang diunggah di simbelmawa merupakan proposal berkualitas.
“Jalur prestasi mahasiswa ada banyak, ada jalur manajerial, jalur minat bakat, dan juga jalur ilmiah yaitu menulis. Kami dari kemahasiswaan akan membantu” tutur Bayu
Bayu menjelaskan bahwa dalam penyusunan proposal diperlukan keuletan karena ada serangkaian proses yang harus dilalui. Mulai dari seleksi internal yang terdiri dari bimbingan teknis, pemantapan ide, dan review internal. Kemudian akan dilanjutkan proses seleksi proposal, pelaksanaan PKM, PKP 2, dan finalnya yaitu PIMNAS.
Sementara dari sisi penilaian proposal, tahap pertama yang akan dilakukan adalah penilaian persyaratan administratif. Apabila lolos bisa berlanjut ke tahapan selanjutnya yaitu penilaian kesesuaian format, kualitas proposal, dan keputusan pendanaan yang dilihat dari aspek kreativitas, keterulangan topik, serta bobot tantangan intelektual.
Pada sesi akhir, dilakukan penjaringan ide yang bekerja sama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) keilmiahan yaitu Komunitas Ilmiah Mahasiswa Ekonomi (KIME) untuk menjembatani mahasiswa menyalurkan ide dan memperoleh bimbingan agar idenya tidak “stuck” di situ saja.