UNNES mengikuti Partnership Meeting GITA Erasmus+ Project ke 6 di Bielefeld, Jerman

Universitas Negeri Semarang > FEB UNNES > UNNES mengikuti Partnership Meeting GITA Erasmus+ Project ke 6 di Bielefeld, Jerman

Bielefeld, Jerman, 10-15 September 2019. Partnership Meeting ke 6, GITA- Growing Indonesia Triangular Approach, Erasmus+ programme of the European Union, kembali digelar, yang kali ini dilaksanakan di Bielefeld, Jerman, tepatnya di kampus Fachhochschule des Mittelstands (FHM). Partnership Meeting kali ini pada prinsipnya mempunyai dua agenda utama. Agenda yang pertama adalah training untuk para partners tentang bagaimana menarik dan meningkatkan networking universitas dengan enterprise atau perusahaan rekanan, kemudian agenda kedua adalah meeting ke-6 dimana membahas tentang pelaksanaan action plans yang sudah dirumuskan dalam proyek GITA untuk lebih mengefektifkan pendekatan triangular approach. Berdasarkan masukan dari partner dari Eropa, mereka terkesan dengan hasil serta kegiatan yang sudah dilaksanakan, di mana masing-masing universitas di Indonesia mempunyai pendekatan yang berbeda dan inovatif untuk mencapai dan mengimplementasikan triangular approach dalam GITA project ini.
Pertemuan pada hari pertama diawali pembukaan oleh Prof. Dr. h.c Volker Wittberg, dari FHM. Volker- sebagai internal evaluator program sekaligus tuan rumah penyelenggaraan rapat, menyambut dengan hangat semua delegasi dari Indonesia- 7 universitas, Austria, Inggris, dan Irlandia. Volker berharap bahwa pertemuan yang dilaksanakan di Bielefeld, memberikan manfaat terutama saling mengetahui perkembangan program masing-masing di universitas dan mendapatkan feedback, evaluasi serta masing-masing universitas bisa saling melengkapi satu sama lain terkait program yang sudah dan akan dilakukan.
Pada kesempatan kali ini, UNNES, diwakili oleh Dorojautn Prihandono, S.E., M.M., Ph.D dan Sri Utami, S.S., M.A., Mpd,. Ketua Project, Dorojatun Prihandono, S.E., M.M.,Ph.D, memaparkan kegiatan yang telah dilakukan Growth Hub UNNES, keterlibatan mahasiswa, kurikulum, serta tantangan yang dialami selama ini.
Selain pelatihan, peserta juga mengunjungi salah satu perusahaan dibidang pangan milik Dr. August Oetker. Visitasi berlangsung selama dua jam yang didampingi oleh tour guide ke Museum Dr. Oetker mulai dari sejarah penemuan baking powder, proses besarnya perusahaan tersebut, hingga kondisi saat ini.
Selain itu, peserta mengunjungi dua tempat terkait inkubasi start-up yaitu Founders Foundation dan Pioneers Club. Kedua tempat tersebut merupakan contoh organisasi yang dapat dimanfaatkan oleh start-up di Bielefeld untuk mengembangkan usahanya. Founders Foundation memberikan kesempatan kepada start-up untuk mewujudkan ide-ide awal mereka, yang kemudian mereka akan mendapatkan pelatihan berturut-turut selama dua minggu. Sedangkan Pioneers Club merupakan co-working space yang dikelola secara professional dan merupakan start-up lulusan dari Founders Foundation. Pioneers Club membuka network yang cukup luas untuk para start-up serta co-working space yang sangat lengkap. Misalnya saja tempat kerja, ruang rapat, ruang konferensi, serta private room (tidak berbagi dengan start-up lain) bagi start-up tertentu.
Pertemuan ke-6 ini juga membahas terkait manajemen keuangan dan kondisi growth-hub di 7 universitas di Indonesia, dan kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya.
Universitas Gloucestershire, UK, yang pada kali ini diwakili oleh Nadine Sulkowski, memaparkan hasil visitasi mereka di Indonesia pada bulan juni. Beberapa point penting diantaranya adalah kurikulum yang terintegrasi dengan kebutuhan dunia industri dan juga komitmen pimpinan tertinggi universitas terhadap entrepreneurial mindset yang dimasukkan dalam setiap mata kuliah dikampus.
Pembahasan semua hal terkait program GITA ini akan berlanjut pada rapat selanjutnya-Partnership Meeting 7- yang rencananya akan dilaksanakan di Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada bulan Desember 2019.

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: