Universitas Negeri Semarang yang diwakili dari Fakultas Ekonomi menghadiri meeting program GITA (Growing Indonesia Triangular Approach) yang dilaksanakan di Innsbruck, Austria pada hari Kamis-Jumat 13-14 Desember 2018. Pada pertemuan yang diadakan di Universitat Innsbruck, Austria ini , Unnes diwakili oleh Dorojatun Prihandono,SE.,M.M.,Ph.D dan Andryan Setya dharma,S.E.,M.Si,Ph.D.
Pada kegiatan yang didanai oleh Erasmus Plus project tersebut, hari pertama diisi dengan materi tentang kewirausahaan dan inkubator bagi mahasiswa yang ada di Universitat Innsbruck. Paparan pertama oleh kepala dan penggagas inkubator bisnis yaitu Prof Johan Fuller, beliau mengatakan bahwa inkubator di universitat Innsbruck ini adalah kerjasama universitas tersebut dengan Chamber of Commerce yang ada di Austria.
Dalam sesi berikutnya terdapat presentasi dari masing-masing anggota konsorsium GITA tetang inkubator mahasiswa di setiap universitas di Indonesia. Dalam pertemuan ini juga dibahas tentang institutional action plans, berkaitan dengan inkubator bisnis, lalu juga bagaimana cara menilai HEI entrepreneurial and enterprise. Menjadi salah satu inti dari meeting ini adalah dimana setiap partner dari Indonesia diminta untuk memaparkan hubungan dengan perusahaan rekanan saat ini dan bagaimana cara untuk meningkatkan hubungan dengan perusahaan atau industrim baik seacra kualitas dan kuantitas. Tugas tersebut dinilai dan disupervisi oleh Fachhochschule des Mittelstands (FHM) universitas dari Bielefeld, Jerman. Dalam pertemuan hari kedua, lebih dititik beratkan pada paparan dan arahan dari koordinator GITA project ini yaitu Prof Neil Towers dari University of Gloucestershire,UK, beliau mengatakan bahwa para partner dari Indonesia diminta untuk menganalisis kurikulum mereka di sebuah prodi untuk melihat pathway atau jejak kewirausahaan di kurikulum selama masa studi mahasiswa. Sehingga nantinya akan terlihat jejak kewirausahaan dalam kurikulum.
Lokasi pertemuan pada hari pertama adalah di inkubator bisnis Universitat Innsbruck, pada kesempatan ini juga diperlihatkan proses inkubator mahasiswa yang dikatakan sebagai salah satu yang terbaik di Eropa ini proses dalam menentukan dan menggarap sebuah projek dari para mahasiswa. Serta semua peserta meeting berkesempatan menyaksikan paparan dari para penisnis yang sudah berhasil mewujudkan produknya dan memasarkannya berkat bantuan dan supervisi dari inkubator bisnis tersebut.
Pertemuan ini dihadiri oleh lima universitas dari Eropa (University of Gloucestershire; Dublin Institute of Technology, Fachhochschule des Mittelstands, Universitat Innsbruck sebagai tuan rumah) dan tujuh universitas dari Indonesia (Universitas Negeri Semarang, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Padjadjaran, President University dan STIE Malang Kucecwara). Pertemuan berikutnya adalah di Malang, Jawa Timur,Indonsia yang terjadwal pada bulan April 2019. (DP)