unnes.ac.id. Sebagai penutup rangkaian acara Dies Natalis ke 53, Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengadakan pagelaran wayang kulit spektakuler kolaborasi gagrak Surakarta dan Yogyakarta. Lakon “Manunggaling Mustikaning Jagad” yang bermakna tentang Persatuan Indonesia, dibawakan oleh dua dalang muda, Ki Sigit Ariyanto asal Rembang dengan gaya Surakarta dan Ki Seno Nugroho dengan khas Yogyakarta, Kamis (29/3).
“Acara ini bukan kali pertama kolaborasi antara Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dan UNNES, tahun sebelumnya kami pernah menampilkan pentas tari 24 jam yang meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Saya bangga, UNNES selalu antusias melestarikan budaya Indonesia, sehingga kami terus memberikan perhatian yang besar kepada UNNES,” jelas Dr Bambang Sadono SH MH, mewakili Ketua DPD RI saat memberikan sambutan di lapangan Rektorat UNNES.
MPR RI terus melakukan reformasi baru dalam menyosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan Indonesia yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika untuk menanamkan kecintaan, kebanggaan, dan persatuan melalui pagelaran seni budaya.
Dalam pagelaran kali ini, UNNES mendapat penghargaan dari Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia (Leprid) sebagai peraih rekor dunia pagelaran wayang berbeda gaya. Pendiri Leprid Paulus Pangka MH mengapresiasi atas capaian UNNES yang selalu konsisten.
Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum merasa bangga, UNNES selalu mencetak rekor dunia tiap tahunnya.
Profesor bidang sosiolinguistik tersebut, juga memberikan apresiasi kepada panitia Dies Natalis dan seluruh Civitas Akademika atas kontribusi dan dukungan sehingga rangkaian acara Dies Natalis ke 53 dapat berjalan lancar.
“Kedepan, UNNES akan semakin jaya dan bereputasi Internasional,” pungkas Rektor.
Maulida Fitra Z & Abd. Aziz (Student Staff)