SEMARANG — Rangkaian evaluasi dan penilaian Program Peningkatan Kapasitas Organisasi
Kemahasiswaan (PPK Ormawa) berlanjut dengan kunjungan verifikasi lapangan dari Direktorat
Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi. Visitasi kali ini menghadirkan Tim Verifikator Roni Kusnowo dan Ihda Salsabila
untuk memeriksa pelaksanaan program yang dijalankan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Kunjungan berlangsung pada Rabu, 5 November 2025, dimulai pukul 08.00 WIB di Balai Desa
Pidodo Kulon, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, dengan durasi keseluruhan selama satu
jam, mencakup serangkaian acara di balai desa dan kunjungan langsung ke lokasi rumah
produksi kelompok binaan dan dihadiri oleh Bapak Didik Prastiawan selaku Kepala Desa Pidodo
Kulon, Bapak Yozi Aulia Rahman, S.E., M. Sc. selaku Pengembangan Prestasi Kemahasiswaan
UNNES, Bapak Agung Yulianto, S.Pd., M.Si. selaku wakil dekan 1 bidang akademik dan
kemahasiswaan, Bapak Satsya Yoga Baswara, S.E., M.Sc. A.K., CA selaku pendamping PPK
Ormawa BEM FEB UNNES 2025, Raden Ignatius Sabdo Putra Utama selaku asisten dari Prof.
Dr. Ir. Eko Nurcahya Dewi, M.Sc., dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Diponegoro (FPIK UNDIP).
Putra Rully Dwi Pratama, selaku Ketua Tim PPK Ormawa BEM FEB UNNES 2025, diberikan
kesempatan untuk menyampaikan perkembangan program. Dalam penyampaiannya, Putra
menguraikan perjalanan program Integrated Fishfolk Training sejak awal pelaksanaan,
mencakup rangkaian kegiatan sosialisasi Good Manufacturing Process (GMP) dan Sanitation
Standard Operating Procedures (SSPO), pelatihan pengemasan dan pemasaran, serta pembinaan
intensif kepada 30 anggota Kelompok Nelayan Pengolah Udang.
“Kami sangat bersyukur atas dukungan dari berbagai pihak, khususnya Bapak Agung Yulianto ,
S.Pd., M.Si dan Bapak Satsya Yoga Baswara S.E., M.Sc. A.K., CA dari UNNES, serta Bapak
Didik Prastiawan dari Pemerintah Desa Pidodo Kulon. Tanpa kerja sama yang solid, program ini
tidak akan mencapai hasil seperti saat ini. Kami berharap program ini dapat terus berkelanjutan
dan memberikan dampak jangka panjang bagi peningkatan ekonomi masyarakat,” tutur Putra
dengan penuh antusiasme.
Bapak Didik Prastiawan, Kepala Desa Pidodo Kulon, kemudian memberikan selayang pandang
mengenai kondisi desa dan potensi yang dimiliki. Beliau menjelaskan bahwa kehadiran program
PPK Ormawa BEM FEB UNNES membuka peluang baru bagi pengembangan usaha mikro di
tingkat masyarakat.
“Desa Pidodo Kulon memiliki tradisi pengolahan udang yang turun-temurun khususnya pada
terasi udang. Namun, kendala yang kami hadapi adalah masalah optimalisasi proses produksi dan
akses pasar yang terbatas. Program ini hadir sebagai solusi konkret untuk meningkatkan kualitas
produk dan pengetahuan kelompok pengolah udang. Kami berkomitmen untuk terus mendukung
dan memfasilitasi keberlanjutan program ini di tingkat desa,” ungkap Bapak Didik.
Bapak Agung Yulianto, S.Pd., M.Si., Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEB
UNNES, memberikan paparan terkait dukungan institusional terhadap pelaksanaan program.
Beliau menekankan bahwa PPK Ormawa adalah manifestasi dari misi civitas akademika untuk
memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
“Program seperti ini menunjukkan komitmen UNNES dalam melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat. Kami apresiasi kerja keras tim
PPK Ormawa BEM FEB UNNES dalam menjalankan program yang berdampak sosial dan
ekonomi ini,” kata Bapak Agung.
Ibu Nurhayati, sebagai ketua dari Kelompok Nelayan Pengolah Udang yang beranggotakan 30
orang, memberikan testimoni mengenai pengalaman selama mengikuti program. Ibu Nurhayati
berbagi bagaimana pelatihan yang diberikan telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
mereka dalam mengolah udang dengan standar yang lebih baik.
“Kami sangat bersyukur mendapat kesempatan untuk belajar dari para ahli. Program ini
mengajarkan kami cara produksi yang higienis, pengemasan yang menarik, dan strategi
pemasaran yang tepat. Produk kami sekarang sudah dijual melalui Shopee dan dipresentasikan di
berbagai acara. Penghasilan kami juga meningkat dibandingkan sebelumnya. Kami berharap
program ini dapat terus berlanjut dan membantu kelompok kami mencapai target yang lebih
besar lagi,” sambung Ibu Nurhayati dengan rasa syukur.
Setelah serangkaian penyampaian di Balai Desa selesai, Tim Verifikator Roni Kusnowo dan Ihda
Salsabila, didampingi oleh seluruh peserta acara, melakukan kunjungan langsung ke lokasi
rumah produksi Kelompok Nelayan Pengolah Udang. Kunjungan ini merupakan momen krusial
dalam proses verifikasi untuk melihat secara langsung praktik produksi, fasilitas yang tersedia,
dan penerapan standar kebersihan serta keamanan pangan yang telah diajarkan melalui program.
Di rumah produksi, tim verifikator mengamati secara detail berbagai aspek operasional, mulai
dari penyimpanan bahan baku, proses pengolahan lima jenis produk unggulan (terasi udang,
sambal udang, abon udang, kaldu udang, dan kerupuk udang), hingga sistem pengemasan produk
yang sudah mengikuti standar Good Manufacturing Process (GMP) dan Sanitation Standard
Operating Procedures (SSPO). Tim juga melihat dokumentasi proses produksi, label kemasan
yang telah memenuhi persyaratan, dan catatan inventaris produk.
Rombongan berkesempatan berbincang langsung dengan beberapa anggota kelompok yang
sedang melakukan proses produksi. Mereka menunjukkan dengan bangga peralatan produksi
yang telah ditingkatkan, bahan-bahan berkualitas yang digunakan, serta hasil produk yang sudah
siap dipasarkan. Suasana di rumah produksi menampilkan semangat tinggi dari kelompok dalam
menjalankan usaha mereka dengan standar yang lebih profesional.
Kunjungan ke rumah produksi ini memberikan gambaran konkret kepada tim verifikator tentang
implementasi program di lapangan. Terlihat jelas bahwa pelatihan dan pendampingan yang
diberikan telah menghasilkan perubahan nyata dalam cara kelompok menjalankan usaha
pengolahan udang mereka, baik dari sisi teknis produksi maupun aspek manajemen bisnis.
Roni Kusnowo, selaku perwakilan Tim Verifikator dari Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, memberikan tanggapan atas pelaksanaan program yang telah diamati, baik dari
presentasi di balai desa maupun kunjungan ke rumah produksi. Beliau memberikan apresiasi
tinggi kepada tim PPK Ormawa BEM FEB UNNES atas dedikasi dan pencapaian yang telah
diraih.
“Dari apa yang kami lihat di lapangan, khususnya saat mengunjungi rumah produksi, program ini
telah berjalan dengan sangat baik dan terukur. Tim telah berhasil memberdayakan masyarakat
dengan memberikan pelatihan berkualitas dan membuka peluang pasar yang nyata. Kami melihat
sendiri bagaimana kelompok nelayan pengolah udang sudah menerapkan standar produksi yang
lebih baik, memiliki produk yang beragam dan berkualitas, serta sudah memulai strategi
pemasaran digital. Apresiasi kami kepada semua pihak yang terlibat. Namun, kami juga
mengharapkan bahwa program ini dapat terus berkelanjutan, baik melalui dukungan desa,
keterlibatan pihak swasta, maupun komitmen jangka panjang dari tim untuk memastikan dampak
program ini bertahan setelah tahun ini berakhir,” jelas Roni Kusnowo.
Rangkaian visitasi ditutup dengan acara foto bersama antara tim verifikator, perwakilan UNNES,
Pemerintah Desa Pidodo Kulon, dan anggota Kelompok Nelayan Pengolah Udang. Momen ini
menjadi simbol kolaborasi yang harmonis antara berbagai stakeholder dalam mendukung
program pemberdayaan masyarakat di tingkat grassroot.
Kunjungan verifikasi ini membuktikan bahwa program PPK Ormawa BEM FEB UNNES tidak
hanya sekadar kegiatan akademik, tetapi merupakan wadah nyata untuk menciptakan dampak
sosial dan ekonomi bagi masyarakat Desa Pidodo Kulon. Keberhasilan yang terlihat di rumah
produksi menjadi bukti nyata dari efektivitas program, dan harapan besar tertuju pada
keberlanjutan program ini sebagai model pemberdayaan yang dapat diterapkan di komunitas
lainnya.

