Pandemi covid 19 selama kurang lebih satu setengah tahun ini memberikan dampak pada eksistensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia, tidak terkecuali UMKM di Kabupaten Kendal. Omzet penjualan turun drastis, sehingga para pelaku UMKM harus lebih kreatif dan inovatif dalam memasarkan produknya. Tim pengabdian Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang (FE UNNES)merespon kondisi tersebut dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat (28/09/2021).
Tim pengabdian terdiri dari Kepala Laboratorium Pendidikan Ekonomi, Dr. Kusumantoro, M.Si, dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi Khasan Setiaji S.Pd, M.Pd., Ahmad Sehabuddin, M.Pd, M. Fathur Rahman, S.Pd., M.Pd, Ubaedul Mustofa, S.H.I, M.H.I, dan Inaya Sari Melati, S.Pd, M.Pd. Dalam kesempatan ini Tim menggandeng Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Bina Warga Kendal dan Dinas Koperasi Kabupaten Kendal.
Narasumber pertama, Inaya Sari Melati, S.Pd, M.Pd menjelaskan strategi sukses UMKM beradaptasi di persaingan global pada masa pandemi, salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan dalam bisnis sehingga dapat menarik konsumen membeli produk. Disamping itu, perlu melakukan sterilisasi ruangan setiap harinya sehingga tempat usaha aman dan nyaman bagi konsumen.
“UMKM harus taat menerapkan protokol kesehatan, contohnya menyiapkan tempat cuci tangan, menyediakan sabun, handsanitizer, kursi/meja diberi label jaga jarak, memakai masker, dan membuat papan ataupun informasi penerapan prokes. Informasi tersebut bisa dipasang di dinding gerai/toko”, jelas Inaya Sari Melati.
Narasumber selanjutnya Ahmad Sehabuddin dan M. Fathur Rahman menjelaskan pentingnya marketplace dan pemahaman literasi digital para pelaku UMKM untuk meningkatkan omzet penjualan. Banyak marketplace diantaranya shopee, tokopedia, bukalapak, dan lain sebagainya yang dapat memperluas jaringan pemasaran produk dan dikenal masyarakat. Media sosial juga bisa menjadi alternatif pemasaran seperti Instagram, tik tok, dan facebook. Apalagi jika produk tersebut adalah produk yang disukai kaum milenial, maka medsos dapat memberikan dampak promosi yang signifikan.
“kita bisa membuat marketplace produk kita di shoppee, Tokopedia, bukalapak, dan lainnya untuk ajang promosi. Selain itu, untuk mendekatkan pada kaum milenial kitab isa buat Instagram, tiktok, dan facebook”, jelas M. Fathur Rahman.
Kegiatan berjalan dengan lancar dan respon pelaku UMKM sangat positif. Sejumlah 15 pelaku UMKM Binaan PKBM sangat antusias mengikuti kegiatan dan disepakati beberapa tindak lanjut kegiatan.