Peran Pramuka Masakini dalam Konservasi Alam, Budaya dan Karakter

Universitas Negeri Semarang > FEB UNNES > Gagasan > Peran Pramuka Masakini dalam Konservasi Alam, Budaya dan Karakter

Seperti yang kita ketahui, plastik merupakan sebuah bahan polimer yang biasa digunakan oleh para pelaku industri untuk dijadikan sebuah pelapis atau pembungkus dari produk mereka, dan tak jarang pula bahan ini dijadikan sebuah produk inti itu sendiri oleh beberapa perusahaan industri.

Dalam perspektif masyarakat saat ini, plastik dianggap sebagai bahan murah dan praktis yang dapat digunakan dalam berbagai hal, baik itu sebagai pembungkus suatu makanan, sebagai tempat untuk membawa sesuatu, menyimpan sesuatu, bahkan dapat digunakan sebagai benda dengan fungsi pakai sehari hari seperti kursi, peralatan makan minum, peralatan mandi, dan lain-lain.

Penggunaan benda-benda berbahan plastik di kalangan masyarakat telah menjadi hal yang wajar saat ini, tetapi apakah penggunaan benda berbahan polimer ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan pada tubuh maupun lingkungan? Tentu saja ada! Penggunaan benda- benda berbahan plastik ini sangat berdampak pada lingkungan sekitar, bahkan pada tubuh manusia sekalipun. Masyarakat umumnya tidak memedulikan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan benda berbahan plastik ini karena mereka merasa tidak dirugikan oleh plastik tersebut. Padahal dampak negatif penggunaan plastik ini sangat berbahaya bagi lingkungan serta tubuh manusia.

Indonesia adalah salah satu negara yang menghasilkan sampah plastik terbanyak di dunia dan meskipun belum melewati China sebagai penghasil sampah plastik pertama di dunia namun hal ini sudah membuktikan bahwa kondisi ini sangatlah menyedihkan. Angka tersebut bisa menjadi tinggi karena rendahnya tingkat dan kemampuan daur ulang sampah plastik di Indonesia.

Dampak terbesar yang ditimbulkan dari sampah plastik adalah seperti mengganggu habitat dan kesehatan dari makhluk hidup lainnya karena hewan bisa secara tidak sengaja mengonsumsi plastik dan mengakibatkan hewan menjadi keracunan dan mati. Sampah plastik juga yang tidak bisa di daur ulang akan menjadi sebuah polusi bagi tanah karena tanah bisa menjadi rusak apabila terkena zat yang terdapat di dalam bahan dasar dari plastik.

Dampak pada lingkungan dapat kita lihat dengan jelas pada limbah yang dihasilkan bahan ini, banyak berita yang menyoroti betapa berbahayanya limbah plastik ini yang berdampak pada lingkungan, mulai dari penguraian benda berbahan plastik yang memerlukan puluhan tahun agar terurai secara alami, penumpukan polutan polutan limbah plastik yang menghambat saluran air, hingga kumpulan sampah plastik yang terbuang ke laut yang sangat mengganggu ekosistem di laut itu sendiri. Penggunaan plastik sendiri juga berdampak pada tubuh manusia, dalam berbagai penelitian disebutkan bahwa plastik menjadi penyebab munculnya berbagai masalah kesehatan serius pada tubuh. Disebutkan juga, dampak penggunaan plastik pada tubuh antara lain, akan memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.

Dengan banyaknya kerugian yang ditimbulkan oleh penggunaan bana plastik ini menyebabkan banyaknya gerakan untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari hari. Gerakan semacam ini sangat bermanfaat bagi lingkungan sekitar karena dengan berkurangnya penggunaan benda benda berbahan dasar plastik tersebut dapat mengurangi dampak dampak negatif seperti yang telah disebutkan diatas.

Lalu seperti apakah gerakan yang dapat kita lakukan dalam upaya mengurangi penggunaan plastik tersebut? Nah, gerakan dalam pengurangan sampah plastik ini dapat dengan mudah kita lakukan dengan berbagai hal kecil dalam kehidupan sehari hari. Seperti, mengganti pembungkus makanan dengan bahan lain yang lebih ramah lingkungan seperti daun, kertas daur ulang, bahkan bungkus makanan organik yang dapat kita makan; kita juga dapat mengganti tas plastik yang biasa kita gunakan dengan membawa sendiri tas berbahan kain yang tentu saja dapat kita cuci ulang berkali kali; kita juga dapat membantu dalam konservasi lingkungan dengan ikut dalam pembersihan lingkungan dari sampah plastik; tidak menggunakan sedotan plastik; membiasakan diri memasak sendiri dirumah; mempunyai dan membawa sendiri wadah air minum; mengurangi penggunaan plastik dalam membungkus paket; menggunakan botol plastik sebagai pot; menggunakan tas daur ulang dari limbah plastik; mendaur ulang berbagai limbah plastik menjadi barang pakai seperti tempat menyimpan pensil; menggunakan barang bekas yang masih dapat digunakan; dan lain lain.

Selain dari hal hal kecil yang kita lakukan sehari hari, ada pula berbagai cara yang dilakukan dalam menekan penggunaan plastik pada masyarakat, seperti penyuluhan kepada masyarakat mengenai kerugian yang diakibatkan oleh penggunaan plastik; langkah yang dilakukan berbagai instansi seperti pemberlakuan tambahan harga untuk penggunaan kantong plastik di tempat perbelanjaan; banyak munculnya produk pengganti benda berbahan plastik yang lebih ramah lingkungan; dan lain lain.

Itulah beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam rangka mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan pengurangan penggunaan plastik ini tentu saja tidak akan mudah dilakukan, sebagaimana kita masih bergantung dengan benda-benda berbahan dasar plastik ini. Namun dengan berbagai hal kecil yang kita lakukan dalam rangka mengurangi penggunaan plastik ini dapat membantu dalam upaya pelestarian lingkungan sekitar kita. Maka dari itu mari kita sebagai generasi muda, sebagai pramuka masa kini, harus ikut dalam gerakan mengurangi penggunaan plastik ini dari sekarang, hal kecil yang kita lakukan saat ini mungkin menjadi hal besar dikemudian hari.

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: