Budaya bangsa adalah suatu warisan yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita dari zaman dahulu hingga sekarang yang tidak ternilai harganya. Negara Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang terdapat di berbagai penjuru wilayah Indonesia dari sabang hingga merauke. Dari keanekaragaman tersebut menjadikan budaya Indonesia dikenal sangat unik dan juga memiliki daya tarik sendiri yang membuat Negara lain tertarik untuk mempelajari budaya-budaya yang terdapat di Negara kita ini. Namun, meskipun begitu di Era Globalisasi ini budaya bangsa semakin mengalami kelunturan di telan zaman.
Kelunturan budaya tidak terlepas dari arus globalisasi yang segala sesuatu menjadi semakin canggih. Berkembangnya teknologi telah membuat budaya bangsa terlupakan di kalangan remaja saat ini. Dewasa ini milenial lebih cenderung menonton televisi maupun memegang gadget nya setiap hari. Hal ini menyebabkan banyak kesenian tradisional yang hilang karena sudah tidak ada lagi yang peduli. Salah satunya pertunjukan-pertunjukan seperti ketopak, ludruk, wayang orang, dan lain-lain yang sudah tidak ada lagi yang ingin menontonnya.
Banyak para milenial yang tidak mengetahui budaya apa saja yang ada di daerah mereka, mirisnya mereka lebih mengenal hal-hal yang berkaitan dengan budaya negara lain salah satu contohnya yaitu lebih paham tarian barat seperti hip hop dance,musik-musik barat daripada tarian dan musik tradisional yang ada di daerah mereka sendiri. Untuk itu kita sebagai para penerus bangsa yang tidak ingin budaya kita luntur karena perkembangan zaman, bersama kita mengupayakan dan mengembalikan kebudayaan kita yang sudah mulai terlupakan. Ada berbagai upaya yang bisa kita lakukan yaitu salah satunya melalui konservasi budaya.
Konservasi budaya yaitu terdiri dari konservasi dan budaya. Konservasi sendiri berarti suatu upaya yang dilakukan guna melestarikan lingkungan akan tetapi tetap memperhatikan manfaat yang didapatkan dengan cara mempertahankan keberadaan setiap komponen-komponen lingkungan untuk pemanfaatan dimasa yang akan datang. Secara harfiah berasal dari bahasa inggris “conservation”, yang artinya pelestarian atau perlindung. Sedangkan budaya sendiri berarti keseluruhan sikap dan perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan dan juga dimiliki oleh suatu anggota masyarakat tertentu. Jadi konservasi budaya yaitu upaya pelestarian dan perlindungan terhadap suatu yang diwariskan dan dimiliki oleh suatu negara. Lantas kita sebagai pramuka masa kini yang berjiwa nasionalisme peran serta pramuka masa kini sangat dibutuhkan dalam konservasi budaya beberapa hal yang dapat kita lakukan yaitu mengadakan lomba musiman bertemakan kebudayaan. Kita para pramuka masa kini juga dapat bergabung untuk memeriahkan lomba dengan cara merealisasikannya melalui lomba 17 Agustus yang selalu diadakan setiap tahunnya. Dengan memperingati hari ulang tahun Indonesia kita juga bisa sekaligus mengembalikan kebudayaan bangsa menjadi budaya yang dapat dikenal kembali oleh masyarakat.
Adapaun kita bisa mengadakan perlombaan seperti lomba menari sesuai tarian daerah masing-masing, lomba mewarnai batik, lomba menyanyikan lagu tradisional bagi anak-anak dan lain-lain. Sebagai warga negara Indonesia dengan kebudayaan yang berlimpah tetapi tidak dilestarikan sama saja seperti menyia-nyiakan harta karun yang ada. Selain lomba agustusan kita juga dapat merealisasikan cinta budaya melalui ikut berperan dalam pensi yang diadakan di kampus maupun di sekolah. Dengan mengadakan pertunjukan seperti ketoprak maupun wayang kulit. Jika biasanya anak teater yang melakukan nya kita juga bisa ikut berpartisipasi dalam pensi tersebut. Dengan begitu perlahan kita dapat memunculkan kembali rasa bangga kepada budaya bangsa yang kita miliki.
Sebagai pramuka masa kini kita juga harus ikut berkontribusi dalam mendukung berjalannya konservasi budaya yaitu salah satu contoh nyata melalui memperkenalkan salah satu tarian yang ada di suatu daerah contohnya tari warok. Bukan hanya tarian saja kita juga memperkenalkan tali yang dipakai saat menarikan tarian warok. Kita memperkenalkan melalui berbagai media diantaranya instagram, youtube, tiktok dan masih banyak lagi. Dengan begitu masyarakat lebih mengetahui ternyata ada tarian seperti ini di daerah ini. Hal itu juga dapat menumbuhkan kembali rasa cinta budaya mereka yang sejenak terluapakan karena budaya-budaya asing.
Jadi peran kita sebagai para pramuka masa kini juga turut dibutuhkan dalam melakukan konservasi budaya agar lunturnya budaya bangsa dapat kembali lagi dan dikenal lagi. Kita juga harus tetap berpartisipasi dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tersebut agar mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk itu harapan kita para pramuka masa kini semoga melalui tarian warok maupun tali dadung yang kita perkenalkan dapat menarik simpati masyarakat untuk dapat memahami lebih dalam lagi apa arti budaya bangsa agar tidak semakin mengalami kelunturan akibat globalisasi.
Semoga bukan hanya pramuka saja yang berperan dalam melestarikan budaya, tetapi diharapkan masyarakat juga ikut andil di dalammya begitu pula pemerintah juga menjadi bagian yang paling dibutuhkan dalam melancarkan kegiatan konservasi budaya yang sedang dijalankan. Karena dukungan pemerintah dan peran pemerintah dalam membantu mengembalikan budaya kita yang sudah luntur sangat diperlukan.
Avrilia Charista Asna (Mahasiswa Manajemen 2021)