PEMANFAATAN POTENSI LOKAL MELALUI YOUNG ENTREPRENEURSHIP (KOYO ESHIP) GUNA MEWUJUDKAN SOCIAL WELFARE DI KABUPATEN PATI

Universitas Negeri Semarang > FEB UNNES > PEMANFAATAN POTENSI LOKAL MELALUI YOUNG ENTREPRENEURSHIP (KOYO ESHIP) GUNA MEWUJUDKAN SOCIAL WELFARE DI KABUPATEN PATI

Oleh: Lita Citra Dewi  (Pend. Koperasi 2017)

Kabupaten Pati merupakan salah satu dari 35 Kabupaen yang ada di Jawa Tengah. Tengah yang mempunyai letak cukup strategis karena dilewati oleh jalan nasional yang menghubungkan kota-kota besar di pantai utara Pulau Jawa seperti Surabaya, Semarang dan Jakarta. Adapun peta orientasi Kabupaten Pati terhadap Pulau Jawa dan kota-kota besar sebagaimana terlampir. Secara geografis Kabupaten Pati terletak pada posisi 1100 ,15’ – 1110 ,15’ BT dan 60 ,25’ – 7 0 ,00’ LS, dengan luas wilayah sebesar 150.368 ha, terdiri dari 59.332 ha lahan sawah dan 91.036 ha lahan bukan sawah. Kabupaten Pati sendiri terdiri dari 21 kecamatan, 401 desa dan 5 kelurahan, dimana kecamatan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Sukolilo (15.874 ha) dan Kecamatan Wedarijaksa memiliki luas wilayah terkecil (4.085 Ha).

Kabupaten Pati memiliki potensi yang luar biasa, mulai dari potensi wisatanya kemudian juga potensi kekayaan sumber daya alam. Namun sayangnya belum dimafaatkan dengan baik oleh masyarakatnya dalam hal ini adalah peran generasi muda untuk memanfaatkan seluruh potensi di Kabupaten Pati agar dapat diperdayakan dengan baik.

Berbagai macam potensi yang ada di Kabupaten pati yang dapat dimanfaatkan dan dijadikan objek bagi pemuda di Kabupaten Pati untuk mendukung peningkatan perekonomian di Kabupaten Pati. Diantara macam potensi Pati adalah hasil perkebunan dan masih banyak lagi potensi alam di Kabupaten Pati yang sebenarnya berpotensi untuk dapat berkembang sehingga dapat menopang kebutuhan masyarakat di Pati.

Menjamurnya potensi lokal namun tidak dibarengi dengan minat generasi mudanya untuk bersama membangun Pati, nampakny aakan menjadi kesia0siaan belaka. Perlu adanya dukungan dan inovasi-inovasi generasi muda unttuk memberdayakan potensi lokal ini menjadi nilai tambah untuk memajukan sektor perekonomian di Kabupaten Pati.

Pemuda adalah salah satu agen perubahan, karena pemuda mempunyai inovasi-inovasi dalam berbagai sektor. Selain inovatif pemuda juga paham dengan kemauan pasar, karena generasi muda cenderung untuk selalu berfikir kedepan menemukan hal-hal yang dianggap dapat menguntungkan. Banyak generasi muda di Indonesia yang memiliki pemikiran-pemikiran kritis yang pada akhirnya menjadi dalang dari peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Perlu adanya wadah yang baik untuk dapat mengembangkan ide-ide kreatif generasi muda ini agar mampu memberikan Impact yang baik bagi Kabupaten Pati pada khusunya dan Indonesia pada umumnya. Salah satu wadah yang cocok untuk mengembangkan ide-ide anak muda ini adalah berbentuk komunitas, salah satunya adalah “Komunitas Young Entrepreneurship (KOYO ESHIP)” dengan memanfaatkan potensi lokal Pati untuk mewujudkan Social Welfare di Kabupaten Pati.

Komunitas Young Entrepreneurship (KOYO ESHIP) adalah sebuha komunitas yang dibentuk utuk mewadahi generasi muda untuk menuangkan ide atau gagasan kreatifnya untuk mengatasi maslaah-maslah sosial di Kabupaten Pati pada khusunya dan di Indonesia pada umumnya.

Program “Komunitas Young Entrepreneurship (KOYO ESHIP)” ini berangkat dari berbagai masalah sosial di Kabupaten Pati, diantaranya adalah Banyaknya anggota geng motor yang cenderung negatif, banyaknya pengangguran, potensi lokal yang belum  termanfaatkan dengan baik. Sehingga program KOYO ESHIP ini diharapkan mampu menjadi wadah yang cocok untuk mengembangkan dan meningkatkan ekonomi masyarakat di Kabupaten Pati.

Komunitas Young Entreprenenurship ini memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan pendapatan Kabupaten untuk mencapai Social Welfare di Kabupaten Pati. Melalui peran generasi muda yang dituangkan dalam sebuah komunitas berbasis wirausahawan muda diharapkan dapat memacu ide-ide kreatif mahasiswa dalam mencapai kesejahteraan sosial tersebut. Program ini menggabungkan antara bisnis dan bersosialisasi untuk para generasi muda. Tempat atau wadah menuangkan inspirasi bisnis dan bertukar wawasan bisnis dengan sesama anggota komunitas tersebut.

Perlu adanya langkah serius agar program Pembentukan Komunitas Young Entrepreneurship (KOYO ESHIP) ini dapat berjalan dengan baik, serta diperlukan peran peran dari berbagai pihak untuk mengimplementasikan gagasan tersebut. Pihak-pihak yang diharapkan dapat membantu dalam implemntasi program ini adalah:

  1. Dinas Koperasi dan UMKM

Peran dari Dinas Koperasi dan UMKM disini adalah untuk memberikan arahan bagaimana menjadi pengusaha yang baik, memberikan sosialisasi tentang strategi-strategi berwirausaha untuk para generasi muda. Inilah yang kemudia menjadi nilai tambah dari program atau gagasan “Komunitas Young Entrepreneurship (KOYO ESHIP)” ini.

  1. Komunitas-komunitas lian yang menaungi pemuda

Selain Dinas Koperasi dan UMKM,pihak lain yang juga memiliki andil besar dalam mendukung tercapainya tujuan dari program ini adlah komunitas komnitas lain yang menaungi pemuda khususnya di Kabupten Pati. Hal ini karena dengan keberadaan mereka, penulis dapat mengerti karakteristik pemuda dan juga atmosfer Entrepreneurship di Kabupaten Pati.

  1. Masyarakat Setempat

Pihak ketiga yang diharapkan mampu membantu mewujudkan program KOYO ESHIP ini adalah masyarakat setempat. Hal ini karena masyarakatlah yang sebenarnya paham betul terhadap potensi lokal daerah yang akan dimanfaatkan untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan perekonmian masyarakat dengan prakarsa pemuda-pemuda di Kabupate Pati.

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa program atau gagasan Pembentukan Komunitas Young Entrepreneurship (KOYO ESHIP) ini adalah program yang disusun dengan tujuan untuk meningkatkan perekonmian masyarakat Kabupaten Pati melalu peran serta pemuda-pemuda dengan memanfaatkan potensi lokal Kabupaten Pati. Kegiatan-kegiatan dari program inin adalah pelatihan berwirausaha untuk para pemuda yang notabene kaya dengan ide-ide kreatif namun belum dieksplore secara mendalam. Implementasi gagasan ini membutuhkan peran serta dari berbagai pihak, daiantaranya adalah Dinas Koperasi dan UMKM, Komunitas komunitas sejenis yang menanungi pemuda di Kabupaten Pati dan juga yang terakhir adalah masyarakat setempat. Dengan asanya program ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi pemerintah dalam mengatasi pengangguran, kenakalan remaja dan juga potensi lokal yang belum digali dan dimanfaatkan.

 

Referensi:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. PDSPK Kemdikbud Statistik Kebudayaan 2016 Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kemendikbud.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Pati. 2017. Data Kemiskinan 2017 Kabupaten Pati. Jakarta: BPS.
Republik Indonesia. 2017. Undang-undang no. 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Lembar Negara RI Tahun 2017. Sekretariat Negara. Jakarta.