Kurikulum dalam sebuah lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi, diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara keahlian yang diinginkan oleh dunia usaha dengan kondisi proses pembelajaran di lembaga pendidikan. Sehingga, perguruan tinggi dalam hal ini tentunya berusaha untuk menyamakan persepsi dengan kebutuhan dunia usaha – dunia industri (DU/DI) dan kondisi perkembangan pasar. Terlebih mengingat lulusan perguruan tinggi merupakan calon pengelola pada DU/DI, dan sebagian lagi berwirausaha di lingkungan tempat tinggalnya.
Program studi S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran Unnes, pada tanggal 28 Mei 2024 menggelar acara diskusi bersama para narasumber yang berperan sebagai pemangku kebijakan serta pelaku dunia kerja. Bertempat di ruang Soemitro Gedung L2 FEB lantai 2, acara tersebut dibalut dengan tajuk Sinkronisasi Kurikulum Program Studi S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran.
Acara tersebut dihadiri oleh seluruh dosen program studi S1 pendidikan administrasi perkantoran, serta mengundang 4 narasumber. Narasumber tersebut memberikan paparan tentang perkembangan lingkup kerja bidang administrasi perkantoran. Yang selanjutnya paparan tersebut, ditanggapi oleh seluruh dosen untuk keperluan penyempurnaan kurikulum yang selama ini sudah dijalankan untuk mahasiswa program studi S1 pendidikan administrasi perkantoran Unnes.
Keempat narasumber tersebut yaitu: pertama, Ibu Purwaningsri, S. Pd., M. M. Beliau merupakan ketua program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB), yang sebelumnya juga pernah menjabat sebagai wakil kepala bidang kurikulum SMK 2 Magelang. Kedua, Ibu Kristin Wahyuni, S. Pd., M. Pd. guru produktif MPLB dari SMK 1 Pakis Aji Jepara. Ketiga, Bapak Muhammad Suprasetya, S. Pd. beliau merupakan pegawai BRI unit Sumberagung Rembang. Keempat, Ibu Mar’atus Sholikah, S. Pd., M. Pd. dosen administrasi bisnis dari Politeknik Balekambang Jepara.
Dalam paparannya, keempat narasumber memiliki pandangan yang sama tentang perkembangan praktik administrasi perkantoran, yaitu makin masifnya pemanfaatan teknologi informasi digital dalam bidang kerja administrasi perkantoran. Menanggapi hal tersebut, Ibu Ismiyati, S. Pd., M. Pd. selaku salah satu tim pengembang kurikulum program studi S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran, menjelaskan itulah sebabnya mahasiswa dalam proses pembelajaran perlu diramu dengan kegiatan praktik, magang, melakukan observasi lapangan, serta ditambah dengan penugasan yang bersifat proyek. Sehingga dari segi pengalaman pembelajaran, mahasiswa memiliki bekal yang komplit, hingga akhirnya lulus dan bergelut pada dunia profesional. Wakil dekan I bidang akademik dan kemahasiswaan, mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini. Dalam sambutannya, Bapak Agung Yulianto, S. Pd., M. Si. menyampaikan bahwa kedepan kurikulum perguruan tinggi sudah mengarah pada outcome based education (OBE), yaitu sebuah sistem pendidikan yang dirancang berfokus pada hasil luarandan tidak hanya berpusat pada materi perkuliahan yang melulu harus diselesaikan. Beliau menambahkan, terlebih saat ini sudah ada Permendikbudristek nomor 53 tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi. Artinya, masukan-masukan dari para narasumber menjadi penting karena itu dapat menjadi jendela bagi perguruan tinggi menengok dunia luar.