Rangkaian kegiatan Program Kompetisi Kampus Merdeka oleh Jurusan Ekonomi Pembangunan UNNES berjalan dengan lancar (26/9). Kegiatan dilakukan secara daring menggunakan zoom meeting diikuti oleh 19 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) binaan yang dijadikan tempat magang mahasiswa.
Hal utama dan pertama yang harus dilakukan adalah melakukan identifikasi potensi dan desa sehingga dapat menentukan jenis usaha yang akan dikembangkan melalui BUMDes. Kegiatan identifikasi potensi desa dapat dilakukan oleh Pemerintah Desa bersama masyarakat desa sehingga dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam membangun dan mengembangkan BUMDes.
Narasumber pertama yaitu Praktisi Pendamping Desa, Mukhammad Asrodin, S.Psi menjelaskan strategi identifikasi potensi desa dan peran leadership yaitu kepala desa dalam mengembangkan BUMDes.
“BUMDes perlu membangun usaha yang sesuai dengan potensi desa dan peluangnya. Membangun usaha pada sektor yang potensial akan memudahkan BUMDes bertahan dan berkembang dengan baik. Disinilah sosok kepala desa sebagai leader memegang kuncinya” tuturnya.
Senada dengan Mukhammad Asrodin, Deky Aji Suseno, SE.M.Si juga menyampaikan bahwa perlu adanya analisis SWOT untuk melakukan identifikasi potensi desa sehingga diperoleh gambaran tantangan, rintangan, keunggulan, dan kelemahannya.
Paparan dilanjukan oleh Zhakiah Joban, S.E. dan Karsinah, S.E., M.Si. yang menyampaikan materi pemasaran digital.
“Potensi yang digali tidak akan berjalan jika tidak ada pemasaran, kenalkan kepada pasar dan masyarakat luas” ungkat Zhakiah dalam paparannya.
“BUMDes harus mulai sadar akan digital marketing, karena dapat mempermudah perluasan pemasaran. Sebagian dan bahkan seluruh masyarakat telah menggunakan fitur digital” sambung Karsinah.
Adanya pelatihan dan pendampingan ini menjadi salah satu wujud kerjasama untuk membangun BUMDes. Dengan harapan BUMDes dapat membangun usaha sesuai dengan potensi masing – masing wilayah dan mengenalkan pada masyarakat secara luas.