
Integritas adalah prinsip dasar yang harus dijunjung tinggi oleh setiap akademisi maupun
professional. Konsep ini mencakup kejujuran, tanggung jawab, keadilan, dan keberanian dalam
melaksanakan tugas yang diberikan. Tanpa adanya integritas, kepercayaan public terhadap hasil
penelitian dan kualitas pendidikan akan runtuh, sehingga menghambat perkembangan ilmu
pengetahuan.
Integritas akademik didefinisikan sebagai komitmen terhadap prinsip kejujuran, kepercayaan,
keadilan, dan tanggung jawab dalam dunia akademik [1]. Hal ini mencakup: kejujuran dalam
penelitian dan penulisan akademik, menghindari plagiarisme, menghargai hak kekayaan intelektual
orang lain, transparansi dalam penyajian hasil penelitian.
Integritas akademik bukan hanya sekadar norma, tetapi merupakan dasar kepercayaan terhadap
ilmu pengetahuan. Hasil penelitian yang dilakukan dengan kejujuran akan lebih dapat dipercaya dan
memiliki dampak lebih besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Pelanggaran etika akademik,
seperti manipulasi data, dapat menyebabkan kesalahan informasi yang merugikan banyak pihak [2].
Selain itu, hasil penelitian menemukan bahwa kesadaran mahasiswa terhadap plagiarisme masih
rendah, sehingga diperlukan edukasi lebih lanjut untuk membangun budaya akademik yang sehat
[3]. Maka dari itu penting bagi akademisi berpegang teguh pada integritas, karena akan
mendapatkan kepercayaan lebih dari rekan sejawat, lembaga akademik, dan masyarakat luas.
Meski penting, menjaga integritas akademik bukanlah hal yang mudah. Beberapa tantangan yang
dihadapi yaitu Pertama, tekanan untuk menerbitkan penelitian secara cepat membuat banyak
akademisi tergoda untuk mengambil jalan pintas dalam publikasi, termasuk melakukan plagiarisme.
Kedua, kurangnya pemahaman mengenai etika akademik di kalangan mahasiswa dan peneliti
pemula menjadi salah satu faktor utama meningkatnya kasus pelanggaran akademik [4]. Ketiga,
pendanaan dari industri atau lembaga tertentu terkadang dapat mempengaruhi hasil penelitian,
sehingga akademisi dihadapkan pada dilema etika antara integritas dan keuntungan material.
Agar akademisi tetap memiliki standar yang baik, beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk
menjaga integritas yaitu menjunjung kejujuran dalam penelitian, menerapkan standar etika yang
ketat, menggunakan teknologi Anti-Plagiarisme, meningkatkan kesadaran melalui pendidikan, dan
menolak tekanan untuk berbuat curang. Beberapa hal tersebut dapat ditempuh agar integritas
akademik dapat terus dipertahankan serta memastikan bahwa ilmu pengetahuan berkembang
dengan cara yang benar dan bermanfaat bagi semua orang.