BERLIBUR KE EROPA

Universitas Negeri Semarang > FEB UNNES > BERLIBUR KE EROPA

Oleh Tarsis Tarmudji

Berawal dari semboyan hidupku, “Jadikan hidupmu bagaikan seruling bambu. Lurus, sederhana, tetapi penuh dengan lagu-lagu merdu”. Aku beranikan diriku untuk melamar gadis adik kelasku walaupun pada jurusan yang berbeda. Tidak ada modal yang aku andalkan kecuali kekuranganku dan keterbatasan untuk mendapatkan cinta dan belas kasihnya dengan segala kelebihan dan kemurahan hatinya. Aku bangun rumahtanggaku dengan landasan filosofi jawa, laki-laki mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan hidup dan wanita di rumah mengelola nafkah dan mendidik anak-anak. Penghasilan tiap bulan cukup untuk hidup sederhana karena istriku pandai mengelola penghasilan.

Anak-anak satu persatu mulai membangun rumah tangga masing-masing dan memulai rumah tangganya sendiri-sendiri dengan punya keluarga sendiri, Kami mulai kembali tinggal berdua, perjalanan kami hidup berkeluarga telah 40 tahun. Bertepatan dengan hari ulang tahun istri saya ke 66 tahun tanggal 5 Maret 2016, kami berdua berliburke Eropa sebagai hadiah ulang tahunnya. Perjalanan dimulai tengah malam dari Jakarta, transit ke Abu Dabi satu kali saja terus lanjut ke Roma (Italia) pada pagi hari. Perjalanan di tempuh kurang lebih 15 jam.

Pagi itu, di Roma kami mengunjungi Basilika Santo Petrus dan ada kesempatan untuk berbelanja benda-benda Romawi diseputaran Vatikan. Kami berkeliling Kota Roma untuk melihat beberapa tempat seperti Roman Torum, Colosseum, sampai Fortuna di Trevi. Ternyata Colosseum dahulu digunakan sebgai tempat untuk mengadu manusia dengan singa-singa dalam arena yang di tonton oleh ribuan orang. Roma menjadi pusat perhatian karena kota ini adalah Kota Paus Fransiskus, Uskup Roma sebagai pengganti Santo Petrus dan dihormati sebagai kepala gereja Katolik. Oleh karena itu, Roma menjadi pusat kesatuan iman sumber yuridiksi gerejani yang memiliki tempat kedudukan wewenang tertinggi yang keputusan-keputusannya mengikat setiap umat Kristiani di seluruh dunia. Kekayaan dari zaman lampau ini di tambah lagi dengan hasil karya seni para bangsawan dan diilhami oleh gagasan-gagasan yang lebih mulia memenuhi Roma dengan maha karya dalam bidang arsitektur, tulisan, dan patung yang temanya memang menarik perhatian dari setiap orang. Waktu yang cocok untuk berkunjung ke Roma adalah musim semi (April-Mei)) dan musim gugur (Oktober-November). Pada musim ini pemandangan di luar kota sangat cantik, suhu udara sangat menyenangkan dan agak sedikit kerumunan orang. Hindari bulan Agustus sebab waktu ini sering dipakai orang Italia untuk mengambil liburan mereka sehingga banyak toko dan usaha yang tutup. Meski musim dingin bisa jadi sangat dingin, seringkali matahari muncul juga. Di waktu ini harga-harga biasanya cenderung turun. Vatikan sendiri merupakan sebuah negara berdaulat berdasarkan hukum dan pengakuan internasional yang memiliki hubungan diplomatik dengan lebih 145 negara di dunia.

Assisi adalah sebuah kota di Provinsi Perungin, Italia Tengah. Assisi terletak di region Umbria dan merupakan kota religius penting karena disinilah Fransiscus dari Assisi lahir. Kompleks Balisiska Assisi begitu terkenal karena spiritualitasnya, kemudian juga terkenal karena arsitektur dan lukisan-lukisan peninggalan abad ke 13 dan 14, tipe bangunannya adalah Italia Gothic. Kemudian kami ke Menara Pisa, Menara Pisa dalam bahasa Italia disebut Latorre di Pisa atau Torre Pendente di Pisa. Keadaan menaranya yang miring sebenarnya adalah sebuah bangunan Campanile (Menara lonceng yang berdiri sendiri) yang merupakan bagian dari Katedral Kota Pisa. Menaranya terletak di belakang Katedral dan merupakan bangunan ketiga yang ada di kompleks Campo del Miracoll (Lapangan mukjizat-mukjizat) di Kota Pisa. Walaupun semula diharapkan berdiri tegak, menara ini mulai miring ke arah Timur Laut tak lama setelah pembangunannya yang dimulai pada tahun 1173, hal ini karena pembuatan fondasi yang kurang baik dan juga karena lapisan bawah tanahnya yang gembur sehingga memungkinkan fondasinya bergerak. Ketinggian menaranya mencapai 55,86 meter dari permukaan tanah di sisi yang terendah dan 56,70 meter di sisi yang tertinggi. Lebar tembok di bagian dasar 4,09 meter dan bagian puncak 2,48 meter. Menara ini mempunyai 294 anak tangga.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke Monaco. Monaco adalah negara kerajaan, kami mengunjungi Katedral Monaco yang dimana di tempat tersebut terdapat makam Pangeran Rainer III dan istrinya Putri Grace Kelly. Disamping itu, kami juga berkunjung di Istana Kerajaan Monaco. Kami juga pergi ke Nice, disini dapat kita temui pabrik penyulingan minyak wangi yang terkenal di dunia. Sebenarnya minyak wangi yang di proses dari Nice di jual di Paris Perancis, hal ini menimbulkan anggapan dari banyak orang bahwa minyak wangi  yang terkenal di dunia adalah di Paris padahal pabriknya ada di Nice.

Kami lanjutkan ke Lourdes tempat Bunda Maria menenangkan diri kepada Bernadette Soubirous di Gua Massabielle. Tempat ini adalah tempat yang dicintai umat Katolik seluruh dunia untuk mengikuti perayaan Ekaristi di Kapal Gua Maria dan ibadat salib di bukit Golgotha. Kemudian berkunjung ke rumah kelahiran Bernadette yang di kenal dengan penggilingannya. Kemudian kami berkesempatan untuk mandi air suci Lourdes di tempat leluhur yang terdapat di samping gua. Selain itu di malam hari dapat mengikuti prosesi lilin bersama perziarah lain dari seluruh dunia sambil berdoa Rosario dalam berbagai bahasa. Kemudian di Nevers, Nevers adalah tempat biara St. Bildard, di biara tersebut kita bisa melihat jenazah St. Bernadeth yang telah ratusan tahun dan masih utuh disemayamkan di peti kaca.

Perjalanan kami lanjutkan di Paris, di ibu kota Perancis ini kami menuju ke Eiffel Tower sebagai ikon utama Paris, kemudian berkeliling Kota Paris melihat tempat-tempat menakjubkan seperti Champs Elysees, Arc de Trimple, Place de La Concorde, dan juga berkesempatan untuk berbelanja di pusat mode dunia. Di Eifel Tower, saya berkesempatan naik ke tangga atas lantai dua melihat pemandangan Kota Paris dari lantai dua Tower, disitu terdapat kantin dan toko-toko suvenir dan kami pun berbelanja barang-barang untuk oleh-oleh di Semarang.

Kami juga ke Brussels, di ibu kota Belgia ini kami di ajak melihat alun-alun kotanya yang cantik serta tak ketinggalan patung anak kecil yang terkenal dengan manekin Piss. Disini kami melihat kolam Volantair, tempat orang melempar koin. Di Kolam ini terdapat patung kuda dengan serdadunya. Di sini orang-orang banyak melempar tiga keping koin dengan sebelumnya berdoa memohon suatu permintaan dan dipercaya doa dan permintaannya akan dikabulkan. Disamping itu Brussels juga menghasilkan barang-barang sulaman yang terkenal seperti alas meja, sapu tangan, serbet, dan lain sebagainya. Barang-barang yang di jual sudah di tempel tarif jadi tidak usah tawar menawar.

 

Kami juga pergi ke Amsterdam, disini kami jalan-jalan di Volendam, sebuah tanah perluasan yang menjorok ke laut. Di sini banyak sawah-sawah kecil dan toko-toko suvenir dan kita dapat berfoto dengan pakaian adat setempat. Kemudian perjalanan kami lanjutkan menuju Amsterdam untuk mengunjungi pabrik pengasahan berlian yang terkenal di dunia, tempat ini juga menjadi tempat raja-raja membuat mahkota yang bertabur berlian. Tempat ini bernama de Coster yang berada di Amsterdam. Saya bersyukur masih ada uang untuk membelikan cincin berlian bermata lima untuk istri. Setelah itu kami menikmati berkeliling Kota Amsterdam dengan menelusuri kanal-kanal menggunakan kapal. Perjalanan selanjutnya kami akhiri di bandara Schiphol Belanda untuk penerbangan kembali ke Jakarta. Sudah selesailah acara berlibur kami di Eropa, selama 14 hari tidak terasa banyak kenangan yang tidak terlupakan yang masih melekat dalam ingatan. Semoga menginspirasi. (np)

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: