Mata Mugiyono (50) berkaca-kaca begitu Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Sudijono Sastroaatmodjo menyalaminya. Keharuan tiba-tiba menyergap perasaan bapak dua anak yang sehari-hari bekerja sebagai tukang becak itu.
Betapa tidak, Jumat (26/8) pagi itu dia dan istrinya tak menyangka bakal kedatangan petinggi para akademisi Universitas Konservasi. Bahkan Rektor datang bersama para pembantu rektornya dan beberapa pejabat tingkat universitas.
“Kula boten nginten Bapak-Bapak badhe rawuh mriki (Saya tidak menyangka Bapak-Bapak akan datang di sini),” katanya sambil menyeka air mata yang membasah di penglihatannya.
Namun di balik keharuan itu, Mugiyono pantas berbangga. Raeni, anak keduanya, tidak hanya menyandang predikat mahasiswa Pendidikan Ekonomi (Akuntansi) Fakultas Ekonomi Unnes. Raeni juga satu dari ratusan mahasiswa Unnes angkatan 2010 yang memperoleh Beasiswa Bidik Misi.
Bebas Bea Kuliah
Bidik Misi adalah beasiswa yang dikucurkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Dengan beasiswa itu, penerimanya bebas dari segala biaya kuliah selama empat tahun atau delapan semester, bahkan memperoleh biaya hidup Rp500.000 per bulan. Beasiswa ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi namun berprestasi tinggi.
Apakah Raeni berprestasi? Tentu saja. Semester pertama dituntaskan oleh lulusan SMK 1 Kendal ini dengan indeks prestasi 4,00. Sebuah prestasi akademik yang tidak hanya membanggakan, tetapi sempurna. Semester berikutnya memang turun, yakni “hanya” 3,96. Dengan begitu, untuk sementara indeks prestasi kumulatif (IPK)-nya 3,98. Nyaris sempurna!
Terhadap prestasi itu, Rektor Unnes memberikan apresiasi. Selain kunjungan Jumat pagi itu, saat upacara Hari Pendidikan Nasional 2 Mei silam, Rektor memberikan penghargaan secara khusus kepada para penerima Beasiswa Bidik Misi.
“Kami memang merasa berkewajiban untuk mengawal Beasiswa Bidik Misi. Tidak hanya supayay tepat sasaran, tetapi juga agar para penerimanya selalu memiliki motivasi untuk terus berprestasi selama studi,” kata Prof Sudijono.
Itulah kenapa, hari itu Rektor tidak hanya mengunjungi rumah Raeni, tetapi juga kediaman Akhmad Solikin di Magelung Kecamatan Kaliwungu dan Ragil Widyasti di Sukomangli Kecamatan Patean. Solikin adalah anak petani, sedangkan Ragil yatim piatu setelah bapaknya meninggal lebih dari setahun lalu.
Unnes sendiri, tahun lalu mengucurkan 400 Beasiswa Bidik Misi. Sementara untuk angkatan 2010 pengucurannya terus berjalan, tahun ini kuota untuk mahasiswa baru bertambah menjadi 450. Bahkan belakangan bertambah 1.000 sehingga menjadi 1.450.
“Kami memang mengajukan tambahan 1.000 ke Mendiknas, dan alhamdulillah diluluskan,” katanya.
mudah2an bisa membantu buat anak2 kurang mampu tetapi menyimpan berlian di otaknya…
Hebat kalian, Reini dan Ragil. Selamat. Ayo berpretasi terus. Tidak sia-sia Bp Mendiknas dan Bp rektor unnes menerima dan mendidik kalian. Masa dpn bgs juga ada di tangan kalian. salam …
Cerita yang sangat menyentuh. Mudah-mudahan Bidik misi tetap dilanjutkan terus di tahun tahun mendatang, dan diperbanyak jumlah penerima maupun besaran uang beasiswanya, amiin.
selamat yah. salut! jaya selalu Unnes tercinta. saya bangga menjadi alumni Unnes….
Ayo mari berlomba – lomba dalam berprestasi di kampus kita ini………Semangat untuk kita semua………..Semoga kisah ini mampu menginspirasi siapa saja yang membacanya……ca yo……
🙂
Subhanallah sekali, Raeni luar biasa..!!
selamat buat buat Unnes dan mahasiswa penerima beasiswa, kaliyan memang pantas mendapatkannya.
salut buat kak Raeni,,,, hal ini bisa MeMotivasi yg laen utk berprestasi,,
bgus unnes…lanjutkan!banyak anak2 berprestasi pi dari klwrga krg mampu…jd dg adanya bea bidikmisi mreka bisa mlnjutkan studinyan ttpbisa mengukir prestasi
Selamat bwt mb Raeni….semoga teman2 yg lain bsa termotivasi dan berprestasi.
Selamat jg bwt UNNES….semoga bsa membantu lbh bnyk lg klwrga yg krg mampu yg berprestasi utk melanjutkan studinya.
….istimewa…
semoga yang menerima berikutnya memang benar2 pantas seperti mb,reini…
selamat tuk Raeni……luar biasa… keep spirit….
luar biasa…
ikut bangga ah,
dia teman saya saat jadi kontingan Raimuna Nasional di cibubur hlo.. 🙂
selamat ya ren!!
subhanallah…….selamat bwt kalian yang mennerima beasiswa BIDIK MISI….sukses yaw bwt kalian semua…….
Bangganya saya menjadi alumni universitas Negeri Semarang……
Excellence for the excellent students…..
May Allah bless you all and still provide you with your brilliant brains..
Keep moving forward… and reserve your lives for our country… not other countries…
tetaplah berprestasi, negeri ini menunggu prestasi dari tangan-tanganmu untuk membeuat negeri ini semakin dekat dngan cita-cita kemerdekaaannya. profeciat. semoga menginspirasi setiap yg memahami.
sangat kagum dengan prestasi yg diraih oleh mbak raeni.. semoga dikehidupan kelak bisa memberikan ilmu yg dipelajari selama ini kepada masyarakat.. 🙂
selamat mba raeni… saya ikut bangga….. seneng lihat berita membanggakan…..
Sebuah perjuangan luar biasa dari sosok manusia biasa. Raeni menunjukkan pada kita bahwa kesulitan ekonomi keluarga bukanlah halangan untuk mencapai cita-cita selagi kita mau berusaha, berdoa dan tak mengenal putus asa. Selamat buat mba Raeni…
MASYAALLAH TABARAKAALLAH. Gembira sekali dan terharu pada putri. putra indo. Insyaallah beasiswa2 akan lancar ke seluruh indo. ALHAMDULILLIAH.
….istimewa…
Massyaallah , seneng bngt baca artikelnya , semoga putri tukang becak ini sukses S2 nya diinggris 🙂