Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes) jalin kerjasama dengan Pascasarjana Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia, Selasa 29 Agustus 2017 di UPSI Malaysia.
Rombongan Unnes yang diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Rustono, M.Hum. dan Wakil Direktur bidang Akademik dan Kemahasiswaan Pascasarjana Unnes, Prof. Dr. rer.nat. Wahyu Hardyanto, M.Si. disambut oleh Timbalan Naib Canselor (Akademik dan Antarabangsa) Prof. Dr. Mohd Sahandri Gani bin Hamzah. Kunjungan ke negeri tetangga itu membahas publikasi jurnal internasional bagi mahasiswa program doktor di dua universitas berlatar belakang Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) ini.
Kepada Humas Pascasarjana Unnes, Prof. Rustono menjelaskan bahwa pertemuan tersebut telah disepakati kegiatan visiting professor akan dilaksanakan tiap satu semester secara bergantian. “Mahasiswa program doktor di kedua universitas nantinya akan mendapatkan pendampingan penulisan artikel hingga diterbitkan di jurnal internasional bereputasi,” jelasnya.
Pada kesempatan itu juga, Prof. Rustono sekaligus Dosen Ilmu Pendidikan Bahasa Pascasarjana Unnes mengisi kuliah Pragmatik dalam Budaya di Indonesia di Fakulti Bahasa dan Seni UPSI Malaysia. Kegiatan ini termasuk dalam rangkaian kegiatan visiting professor.
Menurutnya, perkuliahan yang diikuti mahasiswa program magister dan doktor itu berlangsung interaktif. Hal ini dikarenakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu merupakan bahasa serumpun. “Banyak mahasiswa yang bertanya tentang persamaan atau perbedaan penggunaan kalimat yang ditinjau dari linguistics structural analysis dan pragmatic analysis. Ini membuat suasana diskusi terasa hidup,” kata Guru Besar Pragmatik Unnes itu.
Prof. Wahyu menyampaikan, kesepakatan yang terjalin ini merupakan pengembangan setelah adanya undangan kepada dosen Pascasarjana Unnes sebagai penguji tamu ujian tesis mahasiswa, Fakulti Teknik Vokasi Pendidikan (FTVP) UPSI pada tahun akademik 2016/2017 kemarin. “Diharapkan implementasi ini dapat menguatkan reputasi internasional UNNES dinegara tetangga,” jelasnya.