Dra. Martuti, M.M. meraih gelar doktor usai menjalani ujian promosi doktor, Selasa 17 Mei 2017 di kampus Kelud Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes). Ia berhasil mempertahankan disertasi “Pengembangan Model Pengelolaan Pelatihan Kewirausahaan Pegawai Negeri Sipil Berbasis Pelatihan Motivasi Berprestasi di Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah” dengan bimbingan promotor Prof. Dr. Soesanto, M.Pd., kopromotor Prof. Dr. rer. nat. Wahyu Hardyanto, M.Si., dan anggota promotor Prof. Dr. Haryono, M.Psi.
Penelitiannya dilatarbelakangi belum optimalnya pelatihan kewirausahaan di Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Daerah (BPSMD). Selain itu, pelatihan kewirausahaan dirasa belum mampu meningkatkan need for Achievement (n-Ach) Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Menurut Martuti, perlu adanya pengembangan pengelolaan pelatihan kewirausahaan dan materi pengelolaan usaha agar mampu menumbuhkan semangat kewirausahaan PNS. “Atas dasar itulah perlu dilakukan pengelolaan diklat kewirausahaan PNS,” kata wanita yang bekerja di BPSMD Provinsi Jawa Tengah ini.
Ketika diujikan, model ini menunjukkan peningkatan need for Achievement (n-Ach) yang semula 5,27 dan setelah mengikuti pelatihan motivasi berprestasi meningkat menjadi 8,10. Hal ini membuktikan bahwa model ini layak terap dan siap menjadi model pengembangan pengelolaan pelatihan kewirausahaan di seluruh Indonesia.
Model final pengelolaan pelatihan kewirausahaan PNS ini meliputi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan menambahkan materi pelatihan motivasi berprestasi dan hubungan antar manusia.
Selanjutnya, diharapkan menerapkan hasil model ini di BPSMD
sebagai bagian dari diklat yang diberikan kepada PNS. Selain itu, widyaiswara juga perlu segera mengukuti training of trainer pelatihan motivasi berprestasi. “Untuk Lembaga Administrasi Negera, saya berharap agar mengadakan pelatihan TOT pelatihan motivasi berprestasi dan mempertimbangkan PMB sebagai salah satu materi pada pelatihan teknis dan fungsional,” jelasnya.