Pengembangan organisasi terarah dan berkesinambungan merupakan kekuatan Akademi Militer (Akmil) dalam menghasilkan perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) profesional dan berpola pikir modern. Selaras dengan itu, Akmil dituntut mengikuti standarisasi pendidikan yang ditentukan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) maupun Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dalam penyelenggaraan pendidikan.
Budaya organisasi yang terbentuk dalam Akmil mempengaruhi perubahan dan pengembangan organisasi. Perubahan dan pengembangan tidak lepas dari faktor pendukung, seperti kualitas pelayanan, budaya organisasi, kepemimpinan pendidikan, dan Total Quality Management (TQM). “Atas dasar itu, saya meyakini perlu ada kajian dan analisis model pengembangan organisasi berbasis TQM dengan berbagai faktor pendukung untuk menyesuaikan standar BAN-PT,” kata Kepala Penerangan dan Hubungan Masyarakat Akmil, Drs. Asep Kusman, M.Si. saat mengikuti ujian terbuka doktor pendidikan program studi Manajemen Kependidikan, baru-baru ini di kampus Kelud Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Asep berhasil mempertahankan disertasi “Model Kualitas Pelayanan, Budaya Organisasi, dan Kepemimpinan Pendidikan Berbasis TQM dalam Pengembangan Organisasi” di bawah bimbingan promotor Prof. Dr. Rasdi Ekosiswoyo, M.Sc., kopromotor Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc., dan anggota promotor Prof. Dr. Rusdarti, M.Si.
Ketika diujikan, semua hipotesis yang diajukan untuk pengembangan orgasnisasi dapat diterima pada tingkat kepercayaan 95%. “Artinya, diterimanya semua hipotesis memberi konfirmasi bahwa pengembangan organisasi di Akmil merupakan sesuatu yang baru dan harus dilakukan oleh semua anggota organisasi melalui pelaksanaan TQM yang baik,” jelasnya.
Hasilnya, pengaruh total kualitas pelayanan terhadap pengembangan organisasi sebesar 19,8%. Lalu pengaruh total budaya organisasi terhadap pengembangan organisasi terhadap pengembangan 19,0%. Sedangkan pengaruh toral kepemimpinan pendidikan terhadap pengembangan organisasi 18,6&. Dan pengaruh TQM terhadap pengembangan organisasi sebesar 20,2%. Model pengembangan organisasi yang dibangun di Akmil dinyatakan fit.
Untuk itu disarankan pimpinan Akmil menentukan strategi yang digunakan untuk pengembangan organisasi dalam menghadapi perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi secara optimal dengan TQM. “ Karena TQM mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan mutu Akmil dan akuntabilitas publik,” tandasnya.