Berdirinya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) baru menambah persaingan untuk mendapatkan calon mahasiswa berkualitas. Untuk itu, PTS sebagai korporat harus dikelola secara professional agar eksis di pasar pendidikan.
Salah satu hal yang dapat membawa PTS ke pasar pendidikan adalah orientasi pasar. Alasan perguruan tinggi menerapkan orientasi pasar karena ada kebijakan pemerintah berkaitan pengurangan subsidi terhadap PTS. Padahal PTS masih perlu memenuhi kebutuhan dananya, yang selama ini berasal dari mahasiswa. Hal ini mengharuskan institusi untuk mencari sumber keuangan non pemerintah.
“Atas dasar itu, saya tertarik untuk meneliti pengaruh orientasi terhadap kinerja pemasaran PTS di Jawa Tengah,” kata dosen Universitas Negeri Semarang, Drs. Muhsin, M.Si. saat mengikuti ujian promosi doktor pendidikan program studi Manajemen Kependidikan, belum lama ini di kampus Kelud Pascasarjana Unnes.
Ia berhasil menjadi doktor ke- 257 lulusan Unnes dengan disertasi “Pengaruh Orientasi Pemasaran terhadap Kinerja Pemasaran PTS Koordinator Wilayah VI Provinsi Jawa Tengah”. Lelaki kelahiran 61 tahun silam ini dibimbing oleh promotor Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M.Si., kopromotor Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc., dan anggota promotor Dr. Agus Wahyudin, M.Si.
Muhsin menggunakan beberapa variabel dalam penelitian, antara lain variabel orientasi pemasaran strategi marketing mix, keunggulan posisional, citra unggul organisasi, keunggulan bersaing berkelanjutan, dan kinerja pemasaran.
Simpulannya, orientasi pemasaran dapat meningkatkan strategi marketing mix, keunggulan bersaing berkelanjutan. Strategi marketing mix dan keunggulan bersaing berkelanjutan dapat meningkatkan kinerja pemasaran. Sedangkan orientasi pemasaran dapat meningkatkan keunggulan posisional dan citra unggul organisasi, serta kenggulan posisional dan citra unggul organisasi dapat meningkatkan kinerja pemasaran PTS koordinator wilayar VI Jawa Tengah.
Guna meningkatkan kinerja pemasaran, Muhsin mengelompokkan 4 skenario pemasaran PTS. Pertama, meningkatkan kinerja pemasaran berbasis orientasi pemasaran melalui keungguan posisional. Kedua, meningkatkan kinerja pemasaran berbasis orientasi pemasaran melalui strategi marketing mix. Ketiga, meningkatkan kinerja pemasaran berbasis orientasi pemasaran melalui keunggulan bersaing berkelanjutan. “Dan keempat, meningkatkan kinerja pemasaran berbasis orientasi pemasaran melalui citra unggul organisasi,” tandasnya.