Usia 13-15 tahun merupakan masa dimana manusia mengalami perkembangan fisik dan psikis secara cepat. Perubahan fisik jelas terlihat pada tungkai dan tangan, tulang kaki dan tangan, serta otot –otot tubuh berkembang pesat. “Dengan perkembangan fisik yang pesat, maka tes dan penyusunan norma tes fisik tenis meja cocok diterapkan untuk pemain tenis meja putra dan putri usia 13-15 tahun,” kata dosen Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Dra. Hanik Liskustyawati, M.Kes., saat mengikuti ujian promosi doktor progam studi Pendidikan Olahraga, Selasa 6 Desember 2016 di kampus Bendan Ngisor Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (PPs Unnes).
Lulusan ke-235 Unnes ini berhasil mempertahankan disertasi “Pengembangan Tes Fisik Pemain Tenis Meja Usia 13-15 tahun” dibawah bimbingan promotor Prof. Dr. Soegiyanto KS., M.S., kopromotor Prof. Dr. Hari Amirullah Rachman, M.Pd., dan anggota promotor Dr. Sulaiman, M.Pd.
Menurut Hanik, pada masa pertumbuhan ini perlu dijejali program olahraga karena pada masa ini adaptasi sistem peredaran darah dan pernafasan dalam olahraga sangat baik. Ini efektif untuk meningkatkan prestasi olahraga. Apalagi aktivitas ini diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ukuran tubuh, kemampuan fisik, dan penyempurnaan keterampilan gerak melalui kegiatan olahraga seperti olahraga aerobik, fitnes,” ujar wanita 53 tahun silam ini.
Dengan mengembangkan instrumen tenis meja perspektif domain fisik, Hanik mengambil sampel pemain tenis meja usia 13-15 tahun yang telah berlatih minimal 2 tahun. Mereka adalah anggota klub tenis meja yang terdaftar di Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jawa Tengah dengan frekuensi latihan 3 kali dalam seminggu.
Hasil penelitian yang terdari dua rangkaian tes, yakni tes item fifik tenis meja dan norma tes fisik diperoleh 87,55 %. Ini membuktikan bahwa keenam model tes fisik tenis meja yang terdiri dari tes panjang rentang lengan, kecepatam reaksi tangan, tes lempar tangkap bola tenis, lari cepat 20 m, shuttle run, dan lari multitahap sangat sesuai dengan karakteristik pemain usia 13-15 tahun.
“Diharapkan dengan tersusunnya enam item tes fisik tenis meja dan norma penilaian tes fisik ini dapat mempermudah pelatih untuk meningkatkan prestasi tenis meja serta dapat menggunakannya sebagai standar rekruitmen calon pemain tenis meja puta putri usia 13-15 tahun,” katanya.