Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang, Drs. R. Pramono, M.Si., lulus dari Program Doktor Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (PPs Unnes), Senin 7 November 2016, di kampus Bendan Ngisor. Doktor ke-232 lulusan Unnes ini mempertahankan disertasi “Pengembangan Model Manajemen Pendidikan Sistem Ganda Berbasis Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Kualitas Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Pertanian” dengan predikat sangat memuaskan.
Di bawah bimbingan promotor Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc., kopromotor Prof. Dr. Soesanto, M.Pd., dan anggota promotor Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd, Kons., Pramono mengungkapkan tidak ada pedoman yang tetap (SOP) dalam pelaksanaan prakerin sehingga integrasi pendidikan karakter pada pendidikan sistem ganda tidak dapat dimonitor dengan baik.
Pramono juga menemukan fenomena tingginya tingkat turn over pada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang perkebunan yang bekerja di perkebunan. Di sisi lain, animo masyarakat tergolong rendah untuk berinvestasi pendidikan di SMK. “Disertasi ini berupaya menemukan model yang tepat untuk menciptakan siswa yang tangguh menghadapi dunia kerja sekaligus dipercaya oleh masyarakat,” katanya.
Ketika diujikan, model manajemen pendidikan sistem ganda berbasis pendidikan karakter memberikan gambaran bahwa kegiatan prakerin yang dilaksanakan siswa memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai post test peserta yang lebih baik dari nilai pre testnya.
Hasil akhir uji coba diketahui model pendidikan sistem ganda berbasis pendidikan karakter memiliki tingkat keefektivan yang tinggi. Implikasi yang diharapkan adalah melakukan integrasi pendidikan karakter dalam kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan ekstrakuliuler. Sehingga dalam penerapannya dapat menghasilkan lulusan yang mumpuni, tangguh serta mampu menjawab tantangan dunia kerja.
“Selanjutnya, perlu dilaksanakan sarasehan dengan seluruh stakeholder dalam menentukan karakter dalam mengembangkan kesiapan siswa di dunia kerja,”papar lelaki 60 tahun silam itu.