Suminto: Sastra Menginspirasi Siapa pun

Sastra adalah sesuatu yang tidak dapat dinalar oleh logika manusia. Akan tetapi, sastra dapat menginspirasi siapa pun bahkan perubahan sosial politik masyarakat dipengaruhi oleh sejarah sastra. Siapa pun bebas mengeksplorasi karena sastra telah sepenuhnya menjadi milik publik.

Di sisi lain, sastra merupakan hal yang menakutkan bagi para politikus. Peran sastra dalam kehidupan demokrasi kita adalah bandul tegaknya keadilan berfikir untuk mempertahankan Indonesia. Pakem berfikir para pemimpin yang tidak berkualitas di obati dengan kualitas berfikir dari pijakan sastra.

Mereka yang tidak sadar untuk berbudaya akan selalu dipantik oleh kebenaran sastra. Sastra mampu untuk mengkudeta cara berfikir panguasa untuk berfikir secara benar. “Dalam hal ini, seniman sebagai pencipta sastra tidak peduli dengan kemapanan dan jabatan. Apapun yang salah maka akan dibenarkan melalui karya,” kata Prof. Suminto A. Sayuti Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) saat mengisi mata kuliah Teori Sastra di Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (PPs Unnes) pada Jumat, 21 Oktober 2016.

Di depan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Prof. Suminto juga mengingatkan para mahasiswa jangan membatasi diri pada pembelajaran teori, tetapi harus berpetualang dan mengenali di dunia sastra Indonesia.

Ia juga menyarankan ketika menyusun tesis untuk menggunakan konsep simple is beautifuly. Artinya, penelitian adalah sebuah keindahan harus ditangani secara sederhana menggunakan salah satu teori sebagai acuan.“Jangan hanya bawa sampah teori tetapi bawalah sampah data. Fokus mendalam pada satu lebih baik daripada fokus pada banyak tapi dangkal,” kata laki-laki yang sempat dua kali menjadi Dekan Fakultas Seni dan Budaya UNY itu.