Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (PPs Unnes) lakukan penelitian sekaligus jalin kerjasama dengan Monash University, Melbourne, Australia mulai Selasa, 20 September 2016 hingga Sabtu, 24 September 2016.
Kegiatan ini merujuk pada fenomena pengajaran bahasa Indonesia di Australia yang sempat berkembang di tahun 70-an dan mengalami penurunan yang signifikan di tahun 2000-an. Penelitian kerjasama intenasional ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif.
Tim penelitian yang beranggotakan, Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M.Si., Prof. rer. nat. Wahyu Hardyanto, M.Si, Ph.D., dan Prof. Dr. Tri Joko Raharjo, M.Pd. melihat penurunan itu dari sudut pandang manajemen pendidikan. Sedangkan tim yang diketuai Prof. Dr. Rustono, M.Hum. melihat dari sudut pandang bahasa dan politik bahasa.
Hasil sementara menunjukkan, pengajaran bahasa Indonesia di Australia dipengaruhi oleh popularitas budaya Indonesia di Australia, popularitas budaya Amerika, Jepang dan Cina di Australia dan hubungan politik Indonesia-Australia. Jika Indonesia ingin menguatkan pengaruh bahasa Indonesia di Australia, maka harus ada upaya intervensi terhadap citra Indonesia di mata masyarakat Australia.
Direktur PPs Unnes, Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M.Si. menyampaikan bahwa Unnes selalu memprioritaskan penelitian yang memiliki manfaat bagi Indonesia. “Saya yakin penelitian seperti ini dapat memperkuat citra bangsa dan persahabatan antarnegara,” katanya.
Wakil Direktur bidang Akademik dan Mahasiswa, Prof. rer. nat. Wahyu Hardyanto, M.Si, Ph.D. mengemukakan, kegiatan ini merupakan implementasi kerjasama Unnes dengan Monash University yang dilakukan secara aktif oleh International Office Unnes. “Implementasi kerjasama akan dilanjutkan dengan kunjungan professor dari Monash yang akan mengajar di PPs Unnes selama 1 bulan,” ungkapnya.